Penananan Karakter Siswa di Masa Pandemi


Generasi Rebahan?? 

Era yang sangat memprihatinkan, era dimana anak-anak usia sekolah lebih memilih menggunakan waktunya untuk rebahan yang disertai bermain game. 

Coba mari kita bayangkan jika life style seperti ini berlangsung terus menerus dengan alasan ini adalah dampak dari wabah global pandemi Covid-19 yang kita tidak tahu kapan berakhir nya. 

Jika cara hidup seperti ini banyak diikuti oleh generasi saat ini dampak apa yang akan terjadi di masyarakat?? 

Generasi pemalas dan generasi tanpa karya akan tercetak di masa yang akan datang.  Berapa persen yang memilih untuk tetap belajar dan berkarya? 

Wow karakter apa yang sedang kita cetak untuk generasi yang akan datang?



Siapa yang akan dipersalahkan jika generasi yang tercetak adalah generasi  pemalas dan tanpa karya? 

Sekolah? Orang tua? Atau negara? 

Siapa yang harus bertanggung jawab terhadap penanaman karakter generasi saat ini? 


Tentu saja peran dari semua pihak dibutuhkan dalam menangani pembentukan karakter generasi saat ini. 

Pandemi global tidak boleh dijadikan alasan untuk kita membiarkan generasi ini hidup tanpa nilai-nilai kebaikan. 

Bagaimana mendidik siswa supaya tetap memiliki karakter yang baik? 


1. Dimulai dari motivasi diri sendiri

Jika seorang remaja sudah memiliki karakter yang baik sebelum nya tentu saja situasi apapun tidak akan membuatnya berubah. Contohnya siswa yang sudah terbiasa disiplin tentu tetap akan melakukan tugas dan tanggung jawab nya dengan disiplin.  Siswa yang terbiasa dengan taat pada aturan tentu juga tidak akan terpengaruh dengan situasi yang sedang terjadi. Motivasi dalam dirinya membuat siswa yang memiliki kematangan secara mental tetap konsisten dalam menjalankan hidup nya

2. Pentingnya support keluarga

Ternyata tidak semua siswa bisa tetap konsekuen dalam melakukan tugasnya.  Ketika situasi tidak memungkinkan untuk belajar secara offline tentu pemanfaatan waktu disesuaikan dengan keadaan. Dan banyak siswa yang memilih banyak main game daripada belajar. Pemanfaatan waktu yang sangat salah. Karena banyak peraturan yang mulai kendor di dalam keluarga. Siswa di beri kelonggaran dalam penggunaan gadget yang seharusnya digunakan untuk belajar.  Karena pendampingan orang tua kurang dan pengawasan penggunaan gadget lebih bebas mengakibatkan siswa merasa bebas dalam menggunakan piranti lunaknya. Hasilnya adalah siswa menggunakan gadget nya sepanjang waktu tanpa hambatan. Jam istirahat dan jam belajar menjadi berubah. Dampak buruk nya adalah siswa menjadi kehilangan konsentrasi ketika diberi pelajaran di sekolah. Karakter yang dimiliki siswa jadi berubah ke arah negatif. Untuk memperbaiki hal ini tentu peran keluarga sangat diperlukan.  Keluarga khusus nya orang tua harus tetap memberikan motivasi pada anak-anak nya untuk tetap memiliki karakter yang baik. Jika ada aturan keluarga yang mulai di langgar harus ada konsekuensi yang konsisten dijalankan. Dengan begitu anak-anak akan tetap melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Konsistensi dalam pendampingan pada anak-anak tetap harus dilakukan oleh keluarga sehingga nilai-nilai baik dalam keluarga tetap bisa terbentuk. 


3. Peran Sekolah dalam penanaman karakter siswa. 

Masa pandemi tentu saja tidak selalu mudah dihadapi oleh pihak sekolah. Hal ini di sebabkan oleh banyak hal, selain karena fasilitas teknologi yang dimiliki sangat minimal juga dikarenakan SDM guru yang gaptek. 

Jujur saja masih banyak sekolah yang masih struggle dalm menghadapi Learn From Home. 

Fasilitas yang alakadarnya tentu berdampak pada sistem pembelajaran sekolah dan hal ini akan mempengaruhi siswa. Pengaruh yang terlihat adalah penguasaan materi yang sangat susah bagi siswa karena fasilitas untuk sharing ilmu tidak memadai secara online.  Pengaruh yang tak kalah penting adalah penanaman karakter.  Siswa di beri keleluasan dalam belajar. Banyak sekolah tidak menerapkan sistem yang baik sehingga nilai-nilai karakter yang baik tidak diperhatikan. Banyak sekolah hanya memikirkan aplikasi apa yang cocok untuk digunakan dalam proses belajar mengajar dan melupakan bagaimana cara menanamkan karaktee pada siswa ketika LFH dijalankan. 

Sekolah adalah tempat siswa belajar seharusnya memiliki cara yang tepat dalam menanamkan karakter siswa. Metode pembelajaran harus dipersiapkan sedemikian rupa sehingga siswa tidak kehilangan pendidikan karakter. Meski tidak mudah dijalankan dalam pembelajaran online bukan berarti sekolah mengabaikan pembentukan karakter ini. 


4. Peran masyarakat dan Negara

Terbentuknya generasi rebahan harus disikapi serius oleh masyarakat dan negara.  Bisa dibayangkan jika hal ini tidak ditanggulangi maka generasi muda yang dimiliki bangsa tentu bukan generasi yang berkualitas.  Jika negara memiliki generasi yang tidak bisa diandalkan kita bisa dapat memastikan bahwa negara akan terpuruk dan akibat buruk lainnya. 

Tugas masyarakat adalah bagaimana mengupayakan suatu kegiatan yang meskipun secara online tetap bisa dilakukan untuk menumbuhkan siswa berkarya.  Negara bisa memberikan fasilitas pada pihak-pihak terkait yang dapat mendukung hal tersebut.  Siswa bisa mengikuti kegiatan secara aktif dan bisa tetap berinteraksi dengan orang lain meski dalam bentuk online. 

Siswa bisa di motivasi untuk bisa mengikuti pelatihan atau webinar yang memberikan pendidikan karakter dengan berbagai cara. Iklan-iklan layanan yang ada di media sosial juga bisa digunakan untuk memotivasi generasi untuk aktif berkarya dalam bidang apapun. Jika semua pihak bisa bersinergi dalam pembangunan karakter generasi negeri ini maka kerusakan karakter dapat dihindari. 


Kalau bukan kita siapa lagi? Kalau bukan sekarang kapan lagi? 


Mari semua pihak ikut aktif memikirkan cara menanggulangi kerusakan karakter generasi bangsa ini. 


Comments

  1. Ise yg sangat siper sekali. Disik anak kita dgn karakter yg baik.

    ReplyDelete
  2. Wah bagus sekali artikelnya, beri motivasi anak-anak untuk berkarya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Pak. Harus memotivasi generasi yang mau berkarya

      Delete
  3. Gadget bukan segalanya, karena ada dunia nyata yang menanti untuk dieksplorasi. Dari situ kita bisa menanamkan karakter anak. Satu lagi, TEGAS dengan memberinya kesempatan pada jam-jam tertentu untuk bermain gadget.

    ReplyDelete
  4. Sangat bagus dan memotivasi sekali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih. Mari cetak generasi yang berkarya

      Delete
  5. Rebahan tidak selalu negatif, Rebahan juga bisa produktif. Hanya saja memang perlu pengawasan yang ekslusif. Perlu kerjasama yg kreatif, agar generasi Rebahan memberikan dampak positif.

    Terimakasih tulisannya Bu
    Sehat selalu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keyword nya : produktif, kreatif, dampak positif
      Wow.. Thank you pak Indra masukan nya

      Delete
  6. Bagus bu endwin artikelnya, yang ditakutkan anak yang sudah terlanjur kecanduan gadget. Peran keluarga terlebih orang tua yang sangan penting untuk mendisiplinkan anak.👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya... Dan saya menjumpai banyak sekali anak2 yg gak belajar di jam sekolah... Kasihan

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA MENGGUNAKAN UNDERSTANDING BY DESIGN

TATIKA

Belajar dengan cara kreatif Seri Analisis : Berbeda Itu Indah