Arti Sebuah Keputusan

 Keputusan adalah sesuatu yang diambil untuk menjalankan sesuatu.  Dalam hidup selalu ada pilihan dan kita harus memutuskan memilih apa untuk kehidupan kita. 



Termasuk aku seorang anak paling kecil di sebuah keluarga.  

Dari kecil hingga remaja hidupku terkesan plain... Hidup yang terlalu mudah.  Bagaimana tidak semua kebutuhan ku disediakan tanpa aku harus merengek  meminta.  Tak ada yang sulit dalam hidupku semua baik karena ayah dan ibu serta kakak-kakakku memperhatikan semua yang aku butuhkan. Apalagi untuk kebutuhan sekolah semua teesedia tugasku hanya belajar dan meraih prestasi itubsaja pesan Ayah padaku. Akh tidak boleh gagal dalam sekolah. Bebanku cuma satu pada saat aku remaja yaitu bagaimana harus selalu berprestasi disekolah. Jadilah aku anak yang suka belajar. Selalu berusaha mendapatkan nilai terbaik dikelas. Dari kecil  ayah selalu mengajarkan bahwa untuk menjadi yang terbaik harus selalu berusaha dengan cara yang jujur meski orang melakukan hal sebaliknya. Ketika gagal mendapatkan nilai yang baik ayah tidak marah tapi selalu memberi motivasi dan meminta untuk belajar lebih lagi. Tidak ada kata gagal dalam kamus beliau. 

Cara ayah mendidikku untuk mengutamakan belajar sudah menempel di benakku sampai akhir sekolahku selesai bahkan sampai aku menjadi seorang guru. 


Pernah suatu kali aku merasa bosan dengan keadaan yang monoton, dimana aku merasa kebebasanku terkekang.  Menurut aku di dalam keluarga hanya aku yg tidak memiliki andil dalam mengambil keputusan ingin memiliki kebebasan lebih. 

Menjadi anak terkecil dari 4 bersaudara memang memiliki keuntungan karena selalu menjadi pusat perhatian di dalam keluarga dan selalu dipastikan semua kebutuhan tercukupi.  Ingat ya semua kebutuhan... Bukan keinginan... 

Untuk sebuah keinginan tidak selalu dituruti selalu ditimbang dulu untuk pemenuhannya.  Jika keinginan tersebut berhut dengan peralatan belajar tentu dengan mudah akan aku peroleh.  Tetapi kalau keinginan tersebut hanya berupa barang yang untuk kesenangan... Wow nanti dulu... Bakal lama di belikannya, bahkan mungkin tidak akan di belikan. 

Menjadi anak terkecil ternyata ada kekurangannya.  Menjadi terkecil artinya suaranya tidak selalu di dengar ketika ada suatu keputusan keluarga yang akan diambil.  Suaranya kadang dianggap tidak penting karena dianggap suara anak kecil Ang Tidak mengandung solusi   ketika masih balita mungkin keadaan seperti itu tidak akan menjadi masalah bagiku.  Tetapi ketika aku sudah beranjak remaja aku mulai memikirkan hal tersebut.  Mengapa suaraku tidak diperhatikan pada saat ada pengambilan keputusan. Aku mulai protes.. Aku juga mau di dengar aku mau suaraku juga menjadi pertimbangan untuk suatu keputusan keluarga. 

Sejak saat itu aku mulai merasa bahwa setiap suaraku apapun itu mulai di dengar oleh ayah bahkan untuk hal remeh sekalipun.   Aku diberikan hak-hak yang sama oleh ayah termasuk mendapat uang saku yang diberikan tiap awal bulan bukan tiap hari.  Ada banyak pelajaran penting dari kebijakan ayah. Aku harus mulai berhati-hati dalam mengelola uang saku.  Jika aku salah dalam pengelolaan dan uang habis di tengah bulan itu artinya tidak ada uang saku tambahan untuk hal tersebut.  Tidak hanya dalam pengelolaan uang saku saja yang diajarkan ayah.  Aku tidak akan diijinkan berangkat ke sekolah jika baju seragam serta dandanan rambutku yang tidak rapi.  Jika sepatu ku tidak disikat dan di semir mengkilap bak sepatu prajurit maka aku juga bakal tidak diijinkan berangkat sampai akhir menyemir sepatu ku dengan baik. 

Aktivis monoton yang tiap pagi aku harus kerjakan sudah diatur semua oleh ayah yang sudah seperti ritual harian yang wajib dikerjakan. 

Menolak atau mengelak perintah beliau ga mungkin aku lakukan.  Ayah memiliki pesona wibawa yang tak mungkin kami tembus.  Bukan hanA karena kebetulan seorang aparat negara terapi memang beliau merupakan sosok yang disegani oleh orang disekeliling kami. 


Hidup tidak selalu berjalan dengan mulus tanpa kerikil terjal.  Hidup itu selalu berhubungan dengan pengambilan keputusan.  Dan setiap keputusan mengandung suatu konsekuensi.  Perlu memikirkan akibat dari sebuah keputusan itu yang selalu ayah ajarkan.  Dengan contoh sederhana, jika kamu memutuskan tidak belajar dan menonton film pada saat akan ulangan maka konsekuensinya adalah tidak akan maksimal dalam memperoleh nilai. 

Pernah suatu kali ibu mengatakan kalau lulus SMA aku harus berusaha  masuk ke Perguruan Negeri jika tidak itu artinya aku tidak akan kuliah terlebih dahulu.  Keputusan ini dibuat mengingat perekonomian seorang aparat negara dengan 4 anak yang semua masih sekolah tentu tidak mudah jika aku harus kuliah di swasta.  Keputusan itu menjadi beban bagiku.  Aku ingin kuliah tapi aku juga tak ingin membebani keluarga.  Aku harus berusaha keras masuk ke Perguruan Negeri itu jalan satu-satunya yang harus kutempuh.  Aku mulai memikirkan suatu program Kampus Negeri yang menerima mahasiswa tes melalui jalur Penelusuran Minat dan Karier (PMDK). Dan aku mulai mencari informasi tersebut. Aku harus berupaya mendapatkan program tersebut supaya bisa masuk Perguruan Negeri tanpa harus melalui test.  Dan peluang itu ada di kampus di Surakarta Jawa Tengah sedangkan aku di Surabaya Jawa Timur.  Itu artinya jika aku mengambil kesempatan itu maka aku harus pindah ke Jawa Tengah supaya bisa memenuhi kuota yang dibutuhkan. 

Pindah ke Jawa Tengah dan hidup mandiri itu menjadi proyek terbesar dalam hidupku.  Aku yang terbiasa kumpul dengan keluarga dan semua kebutuhan tercukupi membuatku sangat amat kurang mandiri.  Dan aku juga cukup pasif dalam bersosialisasi. Pindah kota dan jauh dari keluarga tentu tidak akan mudah bagiku. Aku  harus mengambil keputusan untuk itu meski resiko yang harus kuambil sangat berat.  Hidup jauh dari orang tua, tinggal di kota kecil yang minim fasilitas dan harus mencukupi kebutuhan sendiri secara mandiri. 

Dengan sedikit keberanian kuutarakan keinginan dan keputusanku pada keluarga.  Aku sempat berpikir bahwa keputusanku bakal di tolak.  Tapi dugaanku ternyata salah 

Keinginanku untuk pindah sekolah dan otomatis pindah kota mendapatkan persetujuan yang tidak terlalu sulit meski konsekuensi yang di tanggung ketika hidup sent pasti berat. 


Belajarlah untuk memikirkan dahulu setiap keputusan sebelum menyesal. 


Hidup sendiri artinya adalah tinggal sendiri serta menyiapkan semuanya secara mandiri dari bangun tidur pagi sampai mau tidur malam.  

Bisakah??? 



Comments

  1. Senang sekali memiliki keluarga yang selalu mendukung dalam suka dan duka,. hidup mandiri memang menjadi pilihan terbaik. Keberhasilan dan kegagalan merupakan dinamika hidup. Tetap bersemangat dan ikhlas dalam berkarya.

    ReplyDelete
  2. Senang baca ceritanya, segala keputusan memang sudah oasti ada resikonya. Pasti banyak rintangan, itulah proses. Tapi sekarang sudah terlewatikan?? Tetap semangat untuk mengukir prestasi. Salam sehat salam literasi.

    ReplyDelete
  3. Keputusan itu akan menuai suatu akibat. Maka bersisplah

    ReplyDelete
  4. Selamat datang di dunia baru yang berbeda. Nikmati tantangannya. Setiap keputusan mengandung resiko. Just enjoy it.

    ReplyDelete
  5. Bagaimana pun, kita berasal dari keluarga, dan nantinya tempat pulang kita di dunia ini adalah keluarga juga.

    ReplyDelete
  6. Wah luar biasa sekali pengalaman kehidupannya. Tentu ada enak dan nggaknya sebagai anak yang paling bontot. Tapi mudah-mudahan kita bisa mengambil pelajarannya y Mbak.

    ReplyDelete
  7. Plain sewaktu muda tapi memberi manfaat yg luar biasa seperti yogurt plan yg memiliki original rasa dengan manfaat yang luar biasa, tetap semangaat ibu, pasti bisa , awalnya terasa berat tapi seiring berjalan waktu qt akan jadi pribadi yg kuat, saya awal kerja langsung ke negri tetangga tiada satupun dikenal , budaya dan bahasa yg berbeda, air mata slalu menetes diawal namun saat ini saat melihat kebelakang, hari ini bisa kuat karna proses dibelakang yg sudah menempa, dont give up , pray and surrender to God , God bless you and loving you🤗

    ReplyDelete
  8. Keputusan, selagi kehidupan masih diberikan kepada manusia. Maka keputusan merupakan salah satu proses dalam menukmati kehidupan tersebut.

    ReplyDelete
  9. Sebuah keluarga yg harmonis, selalu memberi kesempatan kpd anak untuk hidup lebih mandiri. Keren... Bunda, tulisannya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada apa dengan Batik?

PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA MENGGUNAKAN UNDERSTANDING BY DESIGN

ANTRE = REFRESHING