PELATIHAN MENULIS Bagian 9 Pembelajaran dengan Media daring

BELAJAR MENULIS  Bagian ke 10

Belajar Menulis Gelombang 4
Hari Tanggal : Senin , 17  Maret 2020
Waktu : Pukul 19.00 s.d. 21. 00 WIB
Narasumber: Wijaya Kusuma
Oleh: Endah W

SEKOLAH TANPA KETEMU GURU ??
Pembelajaran dengan Media daring

Pengalaman ketika pernah mengajar di Kota Surabaya sekolah yg ber- label Internasional.... Kami sering mengadakan teleconference dengan sekolah di negara lain. Bahkan sering mengadakan Seminar dg cara daring.

Itu sudah sangat sering dilakukan sejak belasan tahun lalu. Dan memang sekolah ini memiliki fasilitas untuk mendukung pendidikan dengan berbagai metode.

Pembelajaran metode daring  seperti inia sangat mudah dilakukan oleh sekolah-sekolah mahal.

Tapi saat ini pembelajaran berbasis teknologi tidak lagi menjadi konsumsi sekolah-sekolah mahal tetapi juga bisa digunakan oleh berbagai kalangan.

Dari pengamatan saya pembelajaran berbasis teknologi sudah mulai di perkenalkan di dunia pendidikan dari jenjang TK. Di jaman milenial tekhnologi sudah menjadi makanan yang sangat di butuhkan.



Namun, tidak semua menganggap bahwa pembelajaran daring ini merupakan suatu keuntungan, ada pula yang menganggap sebagai tantangan. Karena tidak semua guru mampu menguasai pembelajaran dengan metode daring. Hal  ini karena masih “gaptek” atau gagap teknologi.  Hal ini dirasakan oleh guru yang sudah terlampau lama mengajar sehingga masih mengedepankan metode pembelajaran tradisional dan kurang nya pelatihan dari pihak sekolah.

Tantangan yang dihadapi jika menggunakan media daring

Tantangan yang ada di daerah:
-siswa tidak punya hp
-tidak bisa memaksakan satu metode ke semua siswa...dan juga kita harus bersikap adil...
-guru tidak menguasainya tehnologi
-sarana prasarana tidak memadai
-dukungan dari pihak lain tidak ada.

Hari  ini narasumber memberikan pengalamannya ketika melakukan pelatihan dan  ada dari salah satu peserta NTT y memberikan pertanyaan yang cukup menarik untuk didiskusikan



Inilah pertanyaannya

"selamat malam bapak, sekolah saya di pelosok  listrik hanya menyala pada malam hari,.. untuk jaringan internet juga tidak stabil... pembelajaran dalam jaringan mudah2an bisa kami lakukan jika kondisi listrik sudah 24 jam, atau sinyal internet sudah stabil plus ada bantuan komputer atau minimal tablet lah dr pemerintah,  yangbisa kami lakukan?" 

Narasumber memberikan kesempatan pada para peserta untuk  berpendapat bila kita berada dalam kondisi seperti itu !

Setiap anggota yang aktif menjawab sesuai dengan versinya masing-masing, seperti dibawah ini :

1. Tidak perlu memaksakan pembelajaran online karena keadaan tdk memungkinkan. Kasih penugasan rumah saja. 

2. Fokus pada kesehatan, 

3. Belajar sekedarnya saja, tdk perlu terlalu dukendalikan. Beri siswa kebebasan untuk belajar dg caranya sendiri.

4. Penugasan dalam  amplop materi, serahkan kepada ortunya. berikan satu amplop 1 hari tentang materi yang tersebut dan jadikan projeck

5. membuat laporan portofolio menuliskan menurut bahasa siswa materi yang telah dibaca, membuat mind map bacaan,  apapun bisa siswa diberikan tugas. dikumpulkan pas ketemu. apabila tak ada sarana listrik...pas ol infokan ke grup siswa.

6. membuat laporan  diari setiap hari. di kertas hvs.. tanggal 14-31. ttg apa yg dipelajari dirumah.

7. Selama 14 hari aplikasi merdeka belajar...bisa dibuat inovasi

8. Beri kesempatan menulis sudah tentu nilainya 100 karna, memberi arti bahwa dia telah banyak membaca

9 Itu tantangan utk menciptakan sumber listrik mandiri dari tenaga surya (jangka panjang-ga bisa instan)

10.  Menurut pendapat saya, kita tidak usah memaksakan diri utk melakukan pembelajaran daring bila belum siap. Baik itu siap dr sarananya (listrik, alat - alat TIK, dan jaringan), dan belum siap krn kompetensi guru dlm menggunakan TIK masih terbatas. Pembelajaran daring adalah salah satu opsi. Bukan satu - satunya.

11. pembelajarannya  jaga kesehatan membuat laporN portofolio menuliskan menurut bahasa siswa materi yang telah dibaca, membuat mind map bacaan,  apapun bisa siswa diberikan tugas. dikumpulkan pas ketemu. apabila tak ada sarana listrik...pas ol infokan ke grup siswa.

12. membuat laporan  diari setiap hari. di kertas hvs.. tanggal 14-31. ttg apa yg dipelajari dirumah

13. Menurut sy untuk kebutuhan listrik memang berat, kecuali sdh ada alternatif sumber energi yg tidak bergantung pada pemerintah. Pernah lihat di TV ada wanita pelopor energi alternatif yg sdh keliling dunia, tp persisnya dari mana lupa. Untuk tablet sebetulnya bisa menggunakan dana bantuan pemerintah yg tahun ini dinaikkan nominalnya. Tentu saja setelah pembiayaan guru honorer sdh terpenuhi secara optimal dan maksimal. Dg catatan tidak ada lagi sulap menyulap SPJ ataupun mar

14. Tidak semua anak di sekolah saya yang orang tuanya memegang hp android, jadi ketika sekarang ada libur 2 minggu saya kasih tugas tiap hari lewat WA dengan mencantumkan hari dan tanggal dan meminta tolong agar temannya memberitahukan teman yang tidak punya hp tersebut. Tugas tentunya materi yang sudah dipelajari.
15. Betul, kami yg dipelosok negeri blm ada apa", tahnu lalu sdh ada bos afirmasi tp sampai saat ini blm ada info bos afirmasi cair atau dananya dikembalikan.

.16 Anak menulis pakai buku tulis yang ada, biarkan mereka berkarya...apapun tulisan mereka beri penghargaan, berikutnya akan lebih bagus lagi.

17 Menurut saya tetep tidak efektif, apalagi medianya hanya menggunakan chat whatsapp, karna konsentrasi anak akan jauh berbeda dengan ketika tatap muka.

18 Peran guru sangat penting. Karena internet hanya malam, satu materi yang akan diajarkan di download dulu. Jadi ketika di kelas sudah bisa di sampaikan secara off line.

19. Pembelajaran dlm jaringan ini sangat penting diterapkan. terutama utk stuasi2 tertentu.

Dan masih banyak  jawaban dari beberapa anggota. Sekarang tinggal
dipilih mana yang sesuai dengan kondisi sekolah kita, inilah yang disebut merdeka belajar. Gunakan teknologi yang ada dan tidak perlu harus yang canggih dan terbaru. Teknologi yang ada di depan mata kita bisa dikembangkan walaupun tanpa koneksi internet. Semoga para pendidik di Indonesia mampu bersaing secara global dan tak pernah melupakan hakikat guru yang sesungguhnya.

Bagi saya sebagai guru jika memang ada kondisi dimana siswa dan guru tidak bisa bertemu tatap muka maka gunakan apapun yang bisa fi jangkau siswa untuk bisa menerima pembelajaran. Tidak perlu harus sangat canggih....
Wa, blog, classroom google, google form, zoom atau apapun aplikasi nya yang penting tujuan pembelajaran bisa tercapai.

Beri kesempatan siswa untuk merdeka belajar....
Dari siswa oleh siswa dan untuk siswa


Comments

  1. Replies
    1. Terimakasih Master....senangnya belajar dengan pakarnya

      Delete
  2. Masih terasa terlihat kaku Om jay, pengen bisa memakai bahasa yang lebih komunikatif dan luwes...

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah, semangat, mskin cantik aja kreasi nulisnya bu, terima kasih, lsnjutkan perjuangan sampsi ke tspal batas... hore..

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin ....bantuin kritik dan saran menulis spy makin baik menulisnya

      Delete
  4. Replies
    1. Saya juga belajar banyak dari ibu, terimakasih

      Delete
  5. Replies
    1. trimakasih untuk supportnya Ibu Siti Fatonah....

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA MENGGUNAKAN UNDERSTANDING BY DESIGN

TATIKA