PELATIHAN MENULIS Bagian ke 10 Cara Praktis Menulis Buku


BELAJAR MENULIS  Bagian ke 11

Belajar Menulis Gelombang 4
Hari Tanggal    : SELASA , 17 Maret 2020
Waktu              : Pukul 19.00 s.d. 21. 00 WIB

Tema: Cara Praktis Menulis Buku
Nara sumber: Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd
Oleh: Endah W

Kergiatan menulis adalah kegiatan yang seharusnya kegiatan yang tidak sulit karena semua orang pasti diberi kemampuan untuk menulis.  Menulis jadi sulit jika isi tulisannya di tujukan untuk di baca oleh khalayak ramai.  Perasaan tidak mampu membuat tulisan yang baik , kawatir tulisan tidak pantas, dan yang tidak kalah pentingnya adalah menemukan ide untuk yang di tulis

Bagi saya menulis jadi sesuatu yang menyenangkan dan seru karena hanya untuk dikonsumsi diri sendiri...yah menulis untuk diari dan membuat bahan renungan yang tujuannya untuk diri sendiri.

Ketika hobi tersebutingin disalurkan untuk hal yang lain , dimana tulisan kita di piblikasikan ke khalayak ramai jadi mikir ....mau menulis apa ya...?

Keinginan untuk menulis yang dipublikasikan membuat saya harus mencari ilmu lebih banyak lagi ke para pakar yang sudah menciptakan banyak buku.

Pucuk dicita ulam tiba, ketika sedang bermedia sosial di berbagai aplikasi ternyatabanyak sekali kounitas buat para penulis pemula buat saya.  Disitulah saya memiliki harapan.

Saat ini saya mengikuti salah satu group menulis, dan saya senang sekali bisa mendapatkan banyak ilmu dari para pakar menulis.  Dan yang membuat saya bersukacita adalah saya juga bisa bertemu orang-orang pemula seperti saya.  Kami bisa sharing apa saja demi mendapatkan ilmu menulis

Kali ini saya akan sharing tentang  Cara Praktis Menulis Buku dengan narasumber
 Ibu Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd

Ini adalah ilmu yang dapat saya pelajari dari beliau :

Menulis merupakan kecerdasan Intelektualitas dan Kematangan Berpikir.
Keinginan menjadi penulis diantara kita sangat banyak, namun hanya sedikit yang mewujudkannya.


1. Hambatan dan Kendala dalam menulis
Banyak ditemukan kendala dan hambatan yaitu:

Kendala faktor internal yaitu :

ü  Tidak memiliki ide
ü  Tidak suka menulis
ü  Tidak berani menerima kritik
ü  Tidak memiliki waktu
ü  Merasa tidak berbakat

Untuk menghasilkan karya tuis membutuhkan :
1)      Motivasi
2)      Etos yang kuat
Keduanya jika  berjalan dengan baik  akan menghasilkan karya tulis. Menulis di awali dari:





2.  Tips menulis yang baik

WHY : Mengapa kita menulis
 Lebih bersifat teknis dan jawaban
nya cenderung mudah dipelajari melalui proses latihan,

HOW:  Bagaimana cara menulis Lebih filosofisdan berhubungan  dengan nilai, visi dan misi hidup kita di dunia

ALASAN:
mengapa kita menulis bisa sangat beragam,misalnya:
Lebih bersifat teknis dan jawabannya cenderung mudah dipelajari melalui proses latihan,
Lebih filosofis dan berhubungan  dengan nilai, visi dan misi hidup kita di dunia.

Mengapa kita menulis bisa sangat beragam, misalnya:

a)     Orientasi Material
Tujuannya mengejar uang, bisa dari royalti, fee pembicara dan semacamnya. Apalagi jika berhasil  menulis novel yang sampai diangkat ke layar lebar
b)    Orientasi Eksistensial
Tujuannya mengejar popularitas dan pengakuan Dari masyarakat
c)     Orientasi Personal
Bersifat lebih pribadi dengan tujuan untuk Mencurahkan atau mengekspresikan perasaan, Pengalaman atau kisah pribadi agar dapat dibaca oleh orang lain.
d)    Orientasi Sosial
Tujuannya untuk mempengaruhi atau mengubah cara berpikir masyarakat serta membangun peradaban.
e)    Orientasi Spiritual
Tujuannya untuk beribadah dan memperoleh pahala dengan mengajak pembaca melakukan perbuatan baik.

3.  Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi penulis
Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh  seseorang untuk menjadi Penulis Dari Nol?

Ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang penulis yang baik yaitu:
a)      Membaca
Untuk menjadi seorang penulis yang baik, kita perlu membaca banyak buku baik yang bersifat general (umum) maupun spesifik (misalnya sesuai dengan background akademik atau interest pribadi kita)
b)      Diskusi
Hal ini penting karena ide dan gagasan seringkali muncul saat kita mendialektikakan bahan bacaan yang kita baca dengan bacaan orang lain atau dengan diri kita sendiri.
Bila diperlukan, ada baiknya kita memiliki mentor menulis yang tepat.
c)       Mengamati dan Merasakan (Look & Feel)
Baik secara langsung maupun apa yang kita lihat dan baca di media  (TV, radio, internet, medsos dll)?
d)      Sosialisasi (Socialize)
Berapa banyak pengetahuan, pengalaman dan kisah orang lain yang dapat kita serap?

4. Persiapan Menulis ( Writing Preparation)

Kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam proses ini antara lain:

1)      Menggali dan Menemukan Gagasan/Ide
PppPada tahap ini, penulis melakukan kegiatan penggalian gagasan atau ide. Kegiatan ini bisa dilakukan melalui pengamatan baik terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi, imajinasi, dan kajian pustaka.
Untuk mempermudah proses penemuan ide, cara efektif yang dapat digunakan adalah melalui brainstorming.


2)     Menentukan Tujuan, Genre dan Segmen Pembaca
Setelah menentukan gagasan/ide, penulis perlu menentukan tujuan menulis, genre yang diikuti serta target segmen pembaca. Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan.
Selain itu, kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable
3)      Menentukan Topik
Setelah menentukan gagasan/ide, penulis perlu menentukan tujuan menulis, genre yang diikuti serta target segmen pembaca. Sasaran pembaca akan menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan warna tulisan.
Selain itu, kita harus memastikan bahwa tulisan yang kita hasilkan akan marketable
4)      Membuat Outline
Outline merupakan bentuk kerangka tulisan.
Kerangka tersebut menunjukkan gambaran materi yang akan ditulis. Menulis outline cukup dengan garis besarnya saja.
Karakteristik outline yang baik memiliki kesederajatan yang logis, kesetaraan struktur, kepaduan, dan penekanan.
5)      Mengumpulkan Bahan Materi/Buku
Penulis wajib membaca banyak buku dan sumber bacaan lain untuk memperkaya perspektif dan referensi. Selain itu agar semakin banyak ide atau gagasan yang dapat dikembangkan.

Apabila sudah menemukan topik, maka bahan bacaan yang dikumpulkan sesuai dengan topik yang sudah ditentukan.

5.    Bagaimana Cara Menulis

Caranya, Just do it – lakukan saja
Penulis pemula sebaiknya lebih fokus pada:
a)      ketekunan (persistence) dalam proses menulis.
b)      Menulis itu harus sabar.
c)       Tulislah semampu kita terlebih dahulu.
d)      Jangan berfikir harus sempurna,
e)      jangan terlalu idealis.

Bayangkan jika buku kita best seller
kita akan jadi penulis populer, diundang ke berbagai acara, berkesempatan memiliki relasi yang luas, royalti dari buku kita dapat membantu mencukupi kebutuhan hidup, untuk anak-anak atau untuk membantu orang tua kita. Manfaatnya bisa untuk jangka panjang.
Menulis buku jika dimaknai sebagai
amal shaleh yang  tidak pernah terputus sepanjang masih dibaca dan mendatangkan manfaat bagi orang lain, maka kita telah menanamkan investasi besar
untuk kehidupan akhirat.

Langkah selanjutnya (Next steps)
Dalam proses menulis,
Yang perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1.      Setelah kita menyelesaikan naskah kasar dari buku yang kita tulis (rough draft),
2.      tahapan yang harus dilewati hingga terbitnya buku kita adalah:
a)      Editing
b)      Rivising
c)       Publishing

Penyuntingan (Editing)
Yaitu langkah perbaikan draf naskah berdasarkan pedoman yang berlaku. Pada tahapan ini membahas tentang:
 a. Membaca ulang
 b. Menyempurnakan draf

Kegiatan menyempurnakan draf dapat dilakukan melalui: 1)Teknik penulisan berdasarkan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

Berdasarkan PUEBI tahun 2016, teknik penyuntingan naskah dilakukan berdasarkan: Pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda bacadan penulisan unsur serapan, 2) Sistematika penulisan, 3) Isi tulisan.

Revisi (Revising) Yaitu langkahmemperbaiki naskah
Tahapan ini Membahas Tentang:
 a. Mengubah beberapa bagian naskah.
 b. Melengkapi naskah 
1)      Menambahi materi yang diperlukan tapi belum terdapat di dalam naskah.
2)      Menghapus beberapa bagian tulisan yang dianggap tidak perlu.
c. Mengevaluasi kembali naskah untuk menihilkan kesalahan tulis.

Publikasi (Publishing) Yaitu langkah mempublikasikan karya/tulisan
Tahapan ini Membahas Tentang:
a. Pengiriman naskah
Dalam mengirimkan naskah, penulis perlu mengetahui alur penerbitan
agar bisa memilih jalur penerbitan yang sesuai dengan pilihannya.

Dalam hal ini, ada dua  jalur penerbitan yang bisa dipilih, yaitu:
1) Major Publishing (penerbit umum)
2) Self Publishing (penerbit independen)

Tahapan ini Membahas Tentang:      

b. Pracetak (perwajahan buku, tata letak, ISBN, proof reading)
Proses pracetak dilakukan setelah naskah selesai dan sudah dilakukan proses.

penyuntingan. Proses ini meliputi perwajahan buku (cover), tata letak (layout), pengurusan ISBN (international standard book number).

Proses ini melibatkan pihak lain.
Penulis bisa meminta bantuan desainer untuk membuat cover buku.
Untuk membantu desainer membuat sampul (cover), diperlukan sinopsis.
Sinopsis ini memuat judul buku, pengarang, ringkasan isi buku.

Tahapan ini Membahas Tentang:

c. Pencetakan
Proses cetak merupakan proses akhir dalam penulisan buku.   Ada  beberapa alternative pencetakan buku, melalui penerbit mayor  atau penerbit indie. Produknya juga bisa berbentuk cetak maupun      digital.

Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya.

Tahapan ini Membahas Tentang:
ü  Promosi dan distribusi
ü  Buku yang telah tercetak memerlukan proses promosi serta distribusi.                           
Promosi bisa dilakukan melalui media sosial (Facebook, Instagram,   WhatsApp, atau yang lainnya).

Promosi juga bisa dilakukan melalui resensi buku di media cetak                seperti koran, majalah, buletin, selebaran, bedah buku, seminar, talk show atau yang lainnya.

Kesimpulan :

1.  Menulis itu mudah
2. Ubahlah mind set Anda agar mampu untuk menulis

Jadilah diri sendiri dan tulislah apa yang Anda Sukai dan Anda kuasai

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA MENGGUNAKAN UNDERSTANDING BY DESIGN

TATIKA