Seri Konseling ; JANGAN BANDINGKAN AKU DENGAN DIA


Seri Konseling bagian 2
Anak orang lain Vs anak sendiri

A.  MEMBANDINGKAN ANAK SENDIRI DENGAN ANAK ORANG LAIN BUKAN SIKAP YANG BIJAK

Ketika para orang tua bertemu biasa nya yang dipakai sebagai bahan obrolan adalah anak-anak nya. Ada orang tua yang bercerita betapa hebatnya ankanya di sekolah sampai pada penghargaan yg diterima anaknya karena sering memenangkan kompetisi sampai pada betap hebat nya anaknya karena tiap tahun mendapatkan bintang kelas di sekolah nya. Sebagian ada beberapa orang tua yang mengeluhkan prilaku anaknya karena dianggap nakal dan tidak taat pada orang tua sampai pada seringnya orang tua dipanggil ke sekolah karena anaknya melakukan pelanggaran-pelanggaran di sekolah nya
Tentu saja bagi orang tua yang anaknya baik-baik saja dan berprestasi hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri. Tapi bagi orang tua yang anaknya bermasalah tentu saja keberadaan anaknya membuat mereka sedih atau marah.  Tak sedikit para orang tua yang anaknya biasa-biasa saja memilih untuk membuat cerita tentang anaknya secara spektakuler....demi suatu prestige.

Setelah pertemuan orang tua yang menciptakan obrolan tentang anak-anak mereka tentu saja menimbulkan dampak.  Ynag sering terjadi adalah pra orang tua mulai membandingkan Anka sendiri dengan anak orang lain.  Kalau sudah begitu apa yang terjadi?
Biasanya para orang tua yang suka membanding-bandingkan anaknya sendiri dengan anak orang lain yang dianggap lebih unggul…

B. KECERDASAN BUKANLAH SATU-SATUNYA FAKTOR PENENTU KESUKSESAN SESEORANG

Kesuksesan Ditentukan Oleh Sikapmu atau Kecerdasanmu?
Kesuksesan dapat diraih dengan kecerdasan dan kecerdasan adalah sesuatu yang mutlak yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai kesuksesan.
Apakah kamu termasuk salah satu orang yang mempunyai pemikiran seperti hal diatas? Jika iya, maka selama ini kamu salah dalam memahami sesuatu.
Banyak sekali Penelitian yang dilakukan oleh Psikolog  ahli  seperti Carol Dweck dari Stanford Unversity menyebutkan bahwa your attitude is a better predictor of your success than your IQ (sikap anda adalah prediktor yang lebih baik untuk kesuksesan anda daripada IQ anda). Dweck menemukan bahwa ada dua tipe pola pikir yang dimiliki oleh manusia, yaitu : pola pikir tetap dan pola pikir berkembang.
Pola pikir tetap lebih menggambarkan seseorang yang memiliki kecerdasan sedangkan pola pikir berkembang menggambarkan seseorang dengan sikap yang tangguh dan pantang menyerah untuk mencapai kesuksesan.
Menurut Dweck, pola pikir tetap mengarah pada keinginan untuk terlihat pintar dan oleh karena itu, orang dengan pola pikir tetap memiliki kecenderungan untuk menghindari tantangan, menyerah dengan mudah, melihat usaha yang telah dilakukannya sebagai sesuatu yang tidak akan memiliki hasil, serta sering mengabaikan atau tidak mendengarkan kritik dan saran dari orang di sekitarnya.
Pola pikir berkembang mengarah pada keinginan untuk belajar dan oleh karena itu orang dengan pola pikir berkembang memiliki kecenderungan untuk merangkul tantangan, bertahan dalam menghadapi kemunduran dan kegagalan, melihat sesuatu sebagai upaya untuk mencapai kesuksesan, serta dapat belajar dari kritik dan masukan dari orang di sekitarnya.
Orang-orang dengan pola pikir tetap ini biasanya adalah mereka yang memiliki kecerdasan dan IQ yang tinggi. Mereka dapat mencapai sesuatu dengan kecerdasan mereka namun mereka belum tentu mampu mempertahankan sesuatu yang telah mereka capai. Jika dihadapkan dengan suatu masalah yang lebih rumit dan mereka merasa bahwa mereka tidak dapat menyelesaikannya atau merasa tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, maka mereka dengan mudahnya untuk menyerah dan putus asa. Sedangkan mereka dengan pola pikir yang berkembang percaya bahwa mereka dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan dapat bertahan dalam situasi apapun.
Mereka-mereka dengan pola pikir berkembang ini memiliki sikap yang sangat baik dan dapat mencapai kesuksesan dengan sikap yang mereka miliki. Sikap dan karakter yang tidak mudah menyerah dan tidak takut dengan kegagalan. Karena orang dengan pola pikir berkembang mempunyai prinsip bahwa sekali kegagalan akan membawa mereka ke seribu kesempatan yang akan membawa mereka menuju kesuksesan.
“Kesuksesan dalam hidup adalah tentang bagaimana seseorang dapat menghadapi kegagalan”
Setiap orang pasti pernah mengalami saat-saat dimana mereka akan jatuh dan terpuruk. Saat-saat dimana mereka akan gagal dalam mencoba sesuatu. Ada banyak orang sukses yang berhasil mencapai kesuksesaannya setelah mencoba atau mengalami beberapa kegagalan atau beberapa kali penolakan .
Jika kita hanya mengandalkan kecerdasan yang kita miliki dan tidak memiliki sikap yang tangguh serta tidak berusaha untuk menjadi lebih baik setiap harinya, maka kemungkinan besar kita akan menjadi gagal.
Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan oleh para ahli yang mengemukakan bahwa nilai tinggi pada saat anak sekolah bukan penentu dia berhasil dikemudian hari.  Oleh karena itu para pendidik termasuk orang tua harus mengerti bahwa kecerdasan anak harus juga diimbangi dengan nilai-nilai sikap yang lainnya
Anak tidak harus selalu dimarahi dan dituntut untuk mendapatkan nilai tinggi.  Memberikan arahan pada anak bahwa memiliki prestasi itu sangatlah baik dan prestasi itu harus di usahakan dengan belajar lebih keras. 

C.PENANAMAN  NILAI –NILAI
Penanaman Nilai di dalam keluarga di harapkan bisa membentuk karakter anak menjadi lebih baik.  Penanaman nilai yang secara konsisten dilakukan oleh orang tua tetu menghasilkan anak-anak yang berkualitas secara karakter.  Terbukti dari banyaknya tokoh-tokoh sukses yang pernah ada di dunia ini kebanyakan adalah berlatarbelakang keluarga yang secara konsisten menanamkan nilai disiplin dan nilai kebaikan yang lainnya.
Pendidikan saat ini hanya mengedepankan aspek keilmuan dan kecerdasabn intelektual anak. Aspek moral sebagai basis pembentukan karakter. Rapuhnya karakter dalam kehidupan pendidikan dapat membawa kemunduran dalam peradaban pendidikan.  Pendidikan karakter tidak lain adalah nilai-nilai moral, baik bersifat universal maupun lokal kultural. Pendidikan moral pada dasarnya menyangkut pada proses internalisasi nilai-nilai moral. Jika nilai-nilai moral berhasil diinternalisasikan dalam diri seseorang, maka nilai-nilai itu yang akan menjadi acuan yang menuntun sikap dan tindakan orang tersebut.

Peranan orang tua dalam pendidikan karakter anak sangat penting, karena orang tua adalah faktor kunci utama dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya. Pendidikan karakter berbasis moral dalam keluarga sangat penting bagi peradaban kehidupan manusia.

Keluarga pada hakikatnya merupakan wadah pembentukan karakter maing-masing anggotanya, terutama anak-anak yang masih dalam bimbingan  dan tanggung jawab orang tua. Apapun perlakuan orang tua akan berdampak pada perkembangan karakter anak. Persepsi yang berbeda tentang karakteristik anak akan berbentuk perilaku yang berbeda pula antara anak laki-laki dan anak perempuan.
Keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai karakter (kebajikan) pada anak sangat tergantung pada jenis pola asuh yang diterapkan orang tua pada anaknya.  Pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak hendaknya berorientasi pada kebutuhan anak serta menggunakan cara-cara yang sesuai dengan kebutuhan anak.

Nilai-Nilai Karakter yang Ditanamkan dalam Keluarga
Adapun nilai-nilai karakter yang harus ditanamkan dalam keluarga yaitu:
1)      Menanamkan nilai-nilai religius atau pendidikan keagamaan
2)      Kejujuran memberi kepercayaan dan saling terbuka dalam keluarga.
3)      Mendisiplinkan agar anak membiasakan diri shalat tepat waktu.
4)      Menanamkan rasa kasih sayang da sikap kreatif.
5)      Komunikasi orang tua bersahabat dengan anak.
6)      Memberi contoh kerja keras yang baik terhadap anak.
7)      Hormat dan santun.
8)      Mengajari anak untuk rendah hati terhadap sesama.
9)      Melibatkan anak dalam mengambil keputusan dalam keluarga.
10)  Menumbuhkan sikap percaya diri.
11)  Anak dilatih untuk bertanggung jawab dengan tugas apapun, seperti tugas rumah.
12)  Penerapan nilai moral dan sikap toleransi.
13)  Keteladanan dan bimbingan utuk taat aturan dan tepat janji.

C. Peran orang tua dalam menumbukembangkan karakter dan rasa kasih sayang yaitu melalui:

1)      Keteladanan untuk berempati.
2)      Pelatihan emosional anak.
3)      Membangun rasa kepedulian anak .
4)      Melatih anak agar tidak bersikap egois.
5)      Keteladanan untuk selalu membantu orang lain.

CARA MENANAMKAN NILAI KARAKTER PADA ANAK
1)      Selalu berikan contoh yang baik pada anak
2)      Libatkan anak dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
3)      Tanamkan kepercayaan pada anak
4)      Terapkan sistem ‘reward and punishment’
5)      Ajak anggota keluarga lain untuk ikut bekerja sama

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada apa dengan Batik?

PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA MENGGUNAKAN UNDERSTANDING BY DESIGN

ANTRE = REFRESHING