PELATIHANMENULIS SERI DESAIN PEMBELAJARAN MODERN VERSI WA
PELATIHANMENULIS SERI DESAIN
PEMBELAJARAN MODERN VERSI WA
Selasa 28 April 2020
Narasumber Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd
Oleh : Endah Winarsih, S.Pd
Hampir semua guru se nusantara terkena dampak pandemi COVID-19
Guru dan sekolah harus mulai mendesain model pembelajaran, yang mumngkin sebelumnya masih menggunakan metode yang sederhana dengan limit tehcnologi, saat ini sudah harus mulai mendesain pembelajaran yang berbasis TIK
Mudah ?? tentu tidak ??
Berbeda dengan sekolah modern yang memang sebelumnya sudah menggunakan pembelajaran dengan berbasis tehnologi , sekolah seperti ini tidak terlalu kwatir dengan cara pembelajaran yang berbasis tehnologi
Pada Pelatihan saat ini narasumber memberikan tips dan langkah bagaimana mendesain pembelajaran modern.
Sebelum mulai pelatihan kita mengenal dulu narasumber kita hari ini.
BIODATA NARASUMBER
Nama : Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd
T & Tgl. Lahir : Bantul, 01 Januari 1971
NIP : 197101011999031012
Pangkat/Gol : Pembina / IV. A
Jabatan : 1. Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu;
2.
Ketua MKKS SMK Kota Bengkulu;
3.
Ketua MKKS SMK Provinsi Bengkulu.
Alamat : Jln. Timur Indah V No. 39 RT. 19 Kelurahan Sidomulyo Kota Bengkulu 38229
HP : 082306325497, 081539320222
Alamat Surel : paidi1971@gmail.com
Blog : https://pdsmk1bkl.blogspot.com
LATAR BELAKANG MATERI
·
Tujuan Pendidikan
Mengembangkan
kualitas sumber daya manusia, terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai
upaya produktif dan kreatif oleh seluruh komponen bangsa, agar generasi muda
dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya (Sisdiknas
·
Kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci
utama dalam memenangi persaingan pada era MEA
·
Salah satu solusi memperbaiki ketidakefektifan
belajar yang dikarenakan faktor alam seperti bencana alam atau peristiwa luar
biasa (Pandemi Virus Covid-19), maka perlu pelaksanaan pembelajaran secara
blended learning
Lngkah Pengajaran yang dilakukan secara modern
1.
DESAIN INSTRUKSIONAL
·
Identity Instructional Goal(s)
·
Conduct instructional Analysis
·
Analyze Learners and Contexts
·
Write Performance Objectives
·
Develop Assessment Instruments
·
Develop Instructional Strategy
·
Develop and Select Instructional Materials;
·
Design and Conduct Formative
Evaluation of Instruction
·
Revise Instruction.
2. BLENDED
LEARNING
·
Face to face
·
Integrasi
·
Online Learning
3. RESEARCH
AND DEVELOPMENT
The Steps of System Approach Model of
Educational Reseach and Development (R&D), Fourth Edition dan Eight Edition
oleh Borg and Gall
Secara umum Proses perancangan
desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah yg dpt sy uraikan sebagai berikut:
1.
kita perlu mendapatkan data dan informasi guna
mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi2 yg dianggap sulit atau
perlu dipelajari lebih lanjut
2. Berdsarkan
data yg di dapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat identifikasi
kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yng akan kita rancang
3. Berdasarkan
data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis
instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang
4. Seorang
perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan
menjkadi target atau pemakai buku yg kita rancang
5. Membuat
rumusan tujuan instruksional khusus (penggunaan istilah instruksional disini
berdasarkan sumber asli yg di karang oleh Dick & Carrey yaitu
instructional)
6. Melakukan
penyusunan TES
7. Membuat
perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan (dalam hal
ini sy merancang pembelajaran secara blended learning)
8. Mengembangkan
dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal perancangan
bahan pembelajaran (Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan untuk bahan online
bisa menggunakan teori hannafin)
9. Setelah
draft bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif
sbb:
1) one-to-one expert dengan
melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar
bahasa);
2) One-to-one learner
(melibatkan 3 orang siswa yang berasark dari siswa peringkat atas, menengah dan
bawah);
3) Evaluasi Small group
(melibatkan sekitar 9 siswa yang berasakl dari kelompok, menengah dan bawah);
4) Field trial yaitu tahap uji
coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa yang berasal dari kelompok Atas, menengah dan bawah.
10. Setiap
tahapan muai evaluasi one-to-one,
evaluasi small group akan
menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru
dinamakan prototipe bahan pembelajaran.
11.
Khusus untuk langkah yng terakhir Evaluasi
Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena
harus dilakukan oleh pihak lain.
S edangkan untuk buku pembelajaran yang dirancang untuk keperluan
penerbit bisanya pihak penerbit sudah mempunyaio format/standar tertentu.
Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa diterbitkan oleh penerbit
maka format yg digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh
penerbit.
Sekilas cara mendesain bahan pembelajaran yang secara ilmiah dapat
dipertanggungjawaban, jika tahapan di atas dilakukan secara benar maka tidak
akan terjadi kasus salah gambar dll sebagaimana dahulu pernah terjadi di buku-buku
yang beredar di lingkup dikbud khususnya jenjang sekolah dasar
HASIL
DISKUSI
P 1.Setelah meliht dan memahmi PPT,
Elearning SMK Bengkulu, saya berasumsi bahwa itu adalah desain beljr utk
program sekolh Afirmasi dan mirip
classroom kira2 tangapan bpk seperti apa?
2.Tolong beritahu kami cara praktis mendesain pembelajaran seperti SMKN
Bengkulu?
Atas jawabnya terims Andy
Muhtadin -Beltim-Babel
J Terimakasih Mas Andi (Babel), utk pertanyaan 1, kebetulan sy pernah
merancangkan sebuah desain pembelajaran utk SMKN 1 Bkl, dimana waktu itu pihak
sekolah kesulitan untuk mencari pola pembelajaran untk siswanya yg melaksanakan
di industri sekitar 6 bulan, maka sy buatkan sebuah konsep namanya blended
learning dan alhamdulilah bisa digunakan dengan media yg dipakai siswa dan guru
kala itu adalah Handphone. Praktek pembelajarannya memang menggabngkan antara
pembelajaran di classroom dengan online [N]; 2. Untuk cara praktisnya
sepertinya bisa mas Andy ikuti alur yg ada di slide no. 7 ttg Pengembangan
Blended Learning Berbasis Handphone (BLISH)
P Selamat siang Pak Paidi.. kalau boleh tau apa
nama aplikasi e learning nya. Kayaknya keren banget. Ridwan Nurhadi
J. software yang pernah sy untuk e-learning
tersebut menggunakan moodle, murah meriah pak karena sifatnya open source. Tapi
saat ini tidak bisa masuk lagi link tersebut karena sudah sy serahkan ke pihak
SMKN 1 Kota Bengkulu. Jika mas Ridwan ingin melihat lebih jauh isinya nanti sy
coba mintakan sama pihak SMKN 1, jika sdah ada hasilnya sy sampaikan kepada om
Jay
P
Bertanya apakah langkah2 mendesain cara mengembangkannya sama dg model dick and
Carry ya
J
Betul
mbak Iez, karena sy jg menggunakan model Dick & Carrey, Namun mbak
Iez juga bisa mengkombinasikan dengan teori/model lain seperti pada langkah 8
selagi sesuai dengan karakteristik bahan pembelajarannya
P
Tanya yg kedua: yang dimaksd dg Research versi penerbit ini apakah blended learning yg dimaksd Bapak
J
heeee bukan, kalau Versi penerbit biasanya ini ada kebutuhan tertentu
yang di tetapkan oleh penerbit karena menyangkut utk keuntungan penjualan dll
Pihak penerbit biasanya sudah
punyak team editor sendiri, seperti yang pernah sy lakukan untuk memperbaiki
draft buku di Penerbit Salemba IV - Jakarta, sehingga buku tsb bisa dicetak/diterbitkan
oleh Salemba IV
P
Assalamualaikum saya ika s. Dari tangerang , boleh dijelaskan mengenai teori
rothwel dan teori hannafin pada langkah ke 8 dalam.mendesain pembelajaran
J
Tidak, blended learnin itu
sebuah model pembelajaran, sedangkan yg sy masukd Reseacrh versi penerbit ini
lebih pada aturan tata cara pengetikan seperti desain cover, isi dll yang
diberlakukan oleh penerbit jika buku tsb dicetak oleh Penerbit
Terimakasih, Lusia ,Curup.
P
Slmt siang pak Paidi,terimakasih penjelasannya,apakah
rancangan pebelajaran seoerti ini bisa untuk sd,sedangkan guru di sd mengajar seluruh mata pelajaran
kecuali Agama dan PJOK.bagaimana tekni penyederhanaannya?
J
Utk pertanyaan mbak Ika, Maaf sy ada
salah tulis tadi Teori Rowntre itu adalah cara-cara untuk membuat buku yg
sifatnya tercetak. Dan Hannafin itu untuk merancang bahan yang non cetak alias
online. Untuk teknisnya nanti sy kirimkan e-booknya ya
P
Assalaamu'alaikum pak paidi...setelah membaca semua materi yg berisi langkah
pembuatan design pembelajaran saya masih belum bisa membayangkan hasil akhirnya.
Yg ingin says tanyakan bagaimana bentuk hasil design pembelajarannya, apakah
menjadi sebuah buku atau yg lainnya? Bagaimana cara penerapan hasil design
pembelajaran tadi ke siswa? Terima kasih. Sri indayani Lamongan
J
Untuk
mbak Lusia, pada prinsipnya Desain pembelajaran itu bisa untuk semua mata
pelajarannya, yag membedakannya terletak pada isi pelajarannya
J Untuk mbak
Sri, kelebihan desain pembelajaran ini adalah akan mengasilkan buku
pembelajaran yang bisa dijamin kebenaranya selagi prosedur dikerjakan dengan
benar. Kelebihan lain juga desain pembelajaran ini akan dilengkapi dengan
instrumen pendukungnya termasuk model
pembelajarannya sudah ditentukan
P
Assalamualaikum pak,,saya Noralia Semarang.
1. Ijin bertanya,saya pernah melakukan penelitian R&D untuk tesis
saya dulu, saya mengambil judul pengembangan modul pembelajaran. Dan itu saya
penelitian hingga menjadi produk akhir yang bagus bisa sampai 6 bulan, padahal
hanya untuk 1 bab materi ajar karena beberapa kali diujikan ke kelas besar shg dapat prototipe
produk yang bagus.
pertanyaan saya,,untuk pengembangan bahan ajar seperti yang bapak
laksanakan yg menghasilkan produk buku ajar untuk 1 tahun pelajaran, butuh
berapa lama pak penelitiannya?
2. Apakah tiap bab materi ajar di buku ajar yang dikembangkan harus
diujikan di kelas besar atau hanya kita ambil sampel salah satu materi ajar
saja?
J
Untuk mbak Noralia, 1. waktu yang dibutuhkan untuk 1 buku /tahun sy butuh waktu antara 6
sampai 10 bulan itupun sy sambil nyambi mbak heeee. Jika focus utk desain buku
saja 6 bulan itu insyallah sudah selesai; 2. Iya betul setiap bab harus
diujikan untuk tahap Small group dan Field trial
J
Jika mengacu kepada keterangan
terahir yg ttg buku yg d rancang untuk keperluan penerbit, penerbit sdh
mempunyai format sendiri mohon arahan
P
Ass,saya Bu Dede dari SLB AB Kemala
Bhayangkari 2 gresik
Berkenaan dengan buku yg akan saya buat subjeknya ABK, Lalu untuk uji
coba seperti tahapan d atas apa memungkinkan
J
Untuk mbak Dede, Betul mbak, penerbit sudah mempunyai Format tersendiri
versi penerbit, si penuli tinggal mengikuti outline. Contohny sy mendapatkan
amanat dari penerbit erlangga untuk membuat buku-buku SMK dengan outline sudah
ditentukan pihak Erlangga. Mbak Dede maaf singaktan dari apa ya ABK?
P
Anak Bermebutuhan Khusus
J ooooo Bisa mbak, selagi
bahan/materi buku masih dalam lingkup di SLB, silahkan dicobakan menggunakan
alus desain sebagaimana tersebut pada slite 7.
P
Assalammu'alaikum, Pak, saya Bu Budi dari Gresik Mau bertanya, Berapakah jumlah
halaman yang dipersyaratkan bila membuat buku ini ?
J
Tidak ada persyaratan minimal
jumlah halamannya. Yang pasti buku tsb sudah mencakup semua materi hasil
analisis pada langkah 3 dan 5
Alhamdulillah masih bisa berkontribusi di grup sebagai moderator.
ReplyDeleteKunjungi
Wwww.penamrbams.id
Matur nuwun Mr Bams, sll mjd moderator yg setia di Pelatihan
Deletehebat...bu..
ReplyDeleteTerimakasih Ibu Ivo...salam literasi
Delete