PELATIHAN MENULIS Bagian 18 : TANPA IDE MELALUI CERPENTING
PELATIHAN
MENULIS Bagian 18 : MENULIS TANPA IDE MELALUI CERPENTING
April
07, 2020
Nara Sumber : Bapak Budiman Hakim (Om Bud)
Moderator: Mr BamS
Selasa, 7 April 2020
Oleh : Endah Winarsih, S.Pd
Biografi Narasumber:
Budiman Hakim mengawali karir sebagai copywriter di Advertising Agency,
Leo Burnett, kemudian pindah ke Advertising Agency Ogilvy. Selanjutnya
membangun agency sendiri yang bernama MACS909 da menduduki jabatan sebagai
Creative Advisor.Berbagai penghargaan banyak diraih baik itu di ajang festival
periklanan lokal dan internasional. Sekarang ini Budiman Hakim lebih
memfokuskan diri sebagai pengajar, baik itu di kampus, pengusaha UKM dan
korporasi di Indonesia.
Pendidikan : S1
FakultasSastraPerancis, Universitas Indonesia.
Pengalaman :Telkomsel,
Indosat, McDonald’s, Nestle, Djarum Black, Ovaltin, Toyota, Bank Danamon, Lippo
Bank, California Fred Chicken, Sampoerna, PermenFrozz, Konimex, Dll.
Penulis buku : LanturanTapi
Relevan (Penggalian ide untuk Iklan),
Ngobrolin Iklan Yuuuk. (Iklan dengan segal apernak-perniknya) Sex after Dugem
(Kehidupan keseharian seorang copywriter), Go West and Gowes (Kehidupan
keseharian seorang copywriter), Si Muka
Jelek (Kehidupan keseharian seorang
copywriter), Saya mau jago presentasi, Saya mau jadi copywriter, Saya
mau jadi creative director, Si Kampret
Master Selingkuh (Novel) , Storytelling terbaru dan Menulis Tanpa Ide
Social Media : IG
budiman_hakim, Twitte @budiman_hakim, FB Budiman Hakim
MENULIS TANPA IDE MELALUI ‘CERPENTING’
Teman : Ingin menulis, ingin punya buku sendiri,
ingin bukunya diterbitkan di penerbit mayor
?”
Saya : “ iya, mau sekali”
Teman : “ segera menulis !!
Saya : “Tidak
bisa “ sambil nunduk
Teman : “ Kenapa
?”
Saya : “
Aku tidak punya ide” sambil nangis
Teman : “kasihan....”
Saya : melongo....sambil mendelik
Menulis tanpa ide? Yang
benar saja? Mau menulis apa?
Pelatihan kali ini menjawab kegelisahan saya akhir-akhir ini. Bagaimana tidak ? menjadi penulis dan
memiliki buku ber-ISBN sudah menjadi cita-cita saya yang belum kesampaian.
Saya berusaha belajar banyak dengan membaca buku, berharap untuk bisa
memiliki ide menulis. Sampai akhirnya
mengikuti pelatihan menulis yang digagas oleh Om Jay, saya mengikuti dari gelombang 1 sampai
gelombang 3 yang berujung kegagalan.. Saya belum memiliki kedisiplinan dalam
menulis. Sampai pada akhirnya masuk lagi
pada gelombang ke 4 dan berusaha untuk konsisten sampai akhirnya saya berjanji pada
diri sendiri harus bisa benar-benar menyelesaikan pelatihan pada gelombang ke 4
ini. Setiap sesi yang selalu berujung
dengan mengumpulkan tugas resume dari paranarasumber yang hebat.
Dan Malam ini pelatihan yang sangat luarbiasaa. Penjelasannya terasa
mengalir dan mudah diterima otak saya yang mulai kehabisan ide untuk menulis dengan contoh2 cerpentingnya.
Perkenalan narasumber yang
sangat santai tetapi menarik perhatian semua peserta pelatihan :
Selamat malam temen2 semua. Nama saya Budiman Hakim.
Biasa dipanggil Om Bud. Orang periklanan manggil saya Om Bud. Anak-anak saya
manggil saya Om Bud. Isteri saya manggil saya Om Bud. Bahkan mertua saya juga
manggil saya Om Bud. Jadi kalian juga boleh manggil saya Om Bud kalo mau....”
Om Bud memperkelanlan diri, walau ada yang janggal menurut saya “anaknya
memanggilnya Om??? Hehe.
Malam ini om Bud diminta Om Jay untuk berbagi secara spesifik untuk
membawakan tema “MENULIS TANPA IDE”. “Eh, ini saya langsung mulai atau
perkenalan dulu, Pak Mod?” tanya om bud.
“saya akan berikan kesempatan untuk memberikan materi. Selanjutnya bila
sudah materi. Om Bud bisa memberikan
kesempatan untuk pertanyaan” jawab Pak bambang selaku moderator. Akhirnya Om
Budpun memberikan materi di WA group menulis ini dengan sangat mengalir dan membuat saya penasaran
untuk membacanya.
Inilah sekelumit materi dari om
Bud yang luar biasa.
“MENULIS
TANPA IDE” sebenarnya adalah judul buku Om Bud yang terbaru. Dan
materi yang akan seang dibawakan adalah
salah satu bab yang terdapat dalam buku itersebut.
Bagaimanakah kita menentukan
sebuah tulisan itu menarik atau tidak? Mudah saja! Tulisan yang bagus adalah
yang mampu menggugah EMOSI pembacanya.
Jadi ketika membaca sebuah novel lalu kalian menangis tersedu-sedu
karena isinya menguras air mata maka novel tersebut dapat dibilang sukses .
Begitu juga kalo kita menulis buku humor.
patokan bagus atau tidaknya gampang banget. Cara menilainya cuma dengan 1 pertanyaan:
Apakah buku kita mampu membuat pembaca tertawa terbahak-bahak. Artinya ketika orang menangis atau tertawa,
maka di situlah saat tulisan kita mampu menggugah EMOSI pembacanya. Jadi kata
kuncinya adalah ‘EMOSI’. Kesimpulannya adalah ketika kita menulis sebuah
cerita, kita wajib memasukkan unsur EMOSI dalam cerita itu.
Sayangnya pelaksanaannya ternyata tidak semudah itu. Ketika kita ingin
menulis, seringkali kita tidak punya ide. Orang-orang banyak yang
mengistilahkan kondisi ini dengan writers’ block.
untuk mengantispasi hal ini ada dua hal yang bisa kita lakukan.
1. MEMANFAATKAN EMOSI.
Caranya sangat sederhana. Cara
tuliskan semua perubahan EMOSI dalam kehidupan kita sehari-hari. Metode ini
biasa saya sebut dengan CERPENTING. Singkatan dari Cerita Pendek
Tidak Penting. Cerpenting adalah metode menuliskan peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi di sekeliling kita.
Meskipun ceritanya sepele tapi ternyata kita ketawa atau terharu atas peristiwa
itu. Dengan kata lain emosi kita tergugah. Jadi tuliskanlah peristiwa tersebut.
: Perlu dipahami benar, ya, bahwa ceritanya harus benar-benar TIDAK PENTING. Kalo kalian menuliskan
dilema diajak pacar untuk pindah agama maka itu cerita penting. Kalo kalian
bercerita tentang anak yang terpengaruh temannya nyoba-nyoba narkoba maka itu
cerita penting.
Cerpenting
haruslah cerita yang tidak penting itu sebabnya METODE LATIHAN MENULIS ini
disebut cerpenting = Cerita Pendek Tidak Penting.
Ceritanya bisa macem-macem. Cari cerita yang paling REMEH tapi bikin
kita ketawa, marah, terharu, pokoknya semua rasa yang yang menggugah emosi
kita.
Misalnya yang punya anak kecil pastinya sering ngakak ngeliat kelucuan
anaknya. Iya kan? Atau kita lagi naik motor terus keabisan bensin sementara
kita juga lupa bawa duit karena gak sempet ke ATM. Udah jauh-jauh dorong motor
pas sampe ternyata mesin ATMnya rusak. Ngeselin, kan? TULISKAN!
Atau kalian mau cerita horor
waktu dikejar-kejar oleh kecoa terbang? Pokoknya pengalaman remeh apapun yang
kalian alami, selama itu menggugah emosi? TULISKAN! Terserah kalianlah apa yang
mau ditulis. Intinya apapun yang menggugah emosi? Tuliskan!
Menulis cerpenting memang menuliskan sesuatu yang TIDAK PENTING tapi
manfaatnya SANGAT PENTING. Kenapa? : Kalo kita bisa menggugah emosi pembaca
dengan topik yang SANGAT SEPELE, apalagi kalo kita menuliskan hal yang SANGAT
PENTING, pastinya bakalan jadi bagus banget. Jika sudah terbiasa menulis
cerpenting maka kita akan selalu mendapat pemicu untuk menulis. Ya pastilah,
topik sepele aja kita mampu, kok. Itu pointnya. Gak usah mikirin apa gunanya
tulisan itu. Anggap aja itu adalah latihan menulis yang menyenangkan. Kenapa
menyenangkan? Karena kita mengalaminya sendiri dan terbukti menggugah emosi,
jadi gak ada salahnya kita abadikan. Menulis itu persisi kayak memasak. Supaya
tambah enak, tambahkanlah bumbu-bumbu.
Berikut beberapa contoh cerpentin
:
BACA BUKU LOMPAT-LOMPAT
Sedang asyik makan Ifumi di sebuah resto kecil di Senayan City,
tiba-tiba seorang perempuan datang mengagetkan saya.
“Om Bud. Wah, kok bisa ketemu di sini kita,” kata Indri. Dia adalah
temen saya di industri periklanan.
“Hey, Indri. Pakabar lo?” tanya saya lalu cipika-cipiki dengannya.
Dengan cuek Indri langsung bergabung di meja saya lalu berkata, “Om
Bud, gue udah baca buku lo yang judulnya STORYTELLING. Bagus banget! Gue suka.”
Coba perhatikan cerita sederhana ini. Sama sekali gak penting. Lucu,
kan? Kalo mau kekinian, cerita ini bisa kita bikin versi videonya. Maka jadilah konten menarik yang bisa kita
posting di IG, Youtube dll.
PERCAKAPAN DI SEBUAH BAR
Saat itu saya sedang berada di sebuah kafe dan duduk di bar bersama
Boni. Karena home band yang main gak bagus, akhirnya kami memutuskan untuk
ngobrol aja ngediskusiin band-band yang kami suka.
“Eh, Bon. Lo tau Superman is dead?” tanya saya.
Di luar dugaan Boni menjawab,
“Hah? Innalillahiiii….Kapaaan????” tanya Boni.
Hahahahahahaha…tentu saja saya ngakak abis mendengar omongannya.
Coba perhatikan cerpenting di atas. Gampang banget kalo mau dijadikan
konten video. Luar biasa kan manfaat cerpenting? Jadi mulai sekarang, setiap kalian
tergugah emosinya, langsung dicatat. Simpan di laptop. Kumpulkan dalam satu
folder dan beri nama ‘SUMBER IDE’. Setiap kali kita butuh ide untuk menulis,
kita tinggal buka folder itu. Inspiratif, kan? : Kalo kita mau lebih peka
terhadap apa yang terjadi pada kita sehari-hari, sebetulnya ada banyak yang
bisa kita tuliskan menjadi cerpenting.
2. MEMANCING EMOSI
Metode yang kedua adalah memancing emosi. Dari emosi yang kita dapet
bisa kita konversikan menjadi ide. Pernah kan kalian ngedenger orang ngomong,
"Jangan tunggu kaya lalu baru berderma. Berdermalah dulu maka in shaa
Allah kita akan menjadi kaya." Ada lagi yang kalimat yang mengatakan,
"Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum. Tersenyumlah maka
kebahagiaan akan datang padamu." Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat
motivasi dengan formulasi kalimat seperti di atas. : Saking banyaknya sampe saya
curiga bahwa formulasi kalimat tersebut adalah RAHASIA KEHIDUPAN. Kenapa
demikian? PLAK! (Aduh nyamuk banyak banget nih). Karena sepanjang pengalaman
menulis, saya juga menemukan RAHASIA cara menulis tanpa ide. Dan setelah saya
coba tuliskan rahasianya, ternyata FORMULASInya persis sama dengan formulasi
kalimat-kalimat motivasi di atas. Bunyinya begini "JANGAN
MENUNGGU IDE DATANG LALU BARU MENULIS. MENULISLAH DULU MAKA IDE AKAN DATANG
PADAMU."
Persis sama kan formulasi kalimatnya?Ajaib, ya? Pertanyaannya adalah
bagaimana kita bisa menulis kalo belom ada ide? Sering kan kita ngedenger orang
ngomong begini, 'Gue sih mau nulis tapi belom ada ide nih.' Nah, itu keliru.
Itu salah. Salah besar!!!!. Perlu saya tekankan bahwa: IDE ITU GAK BOLEH DITUNGGU. IDE ITU HARUS DIPANCING. Persoalannya,
cara mancingnya gimana? Okay saya kasih tau. Caranya begini:
-
Coba perhatikan sekeliling kalian. Lalu tuliskan
benda-benda yang kita tangkap melalui pancaindera.
-
Kemudian gabungkan dan susun semua benda tadi
menjadi satu kesatuan dalam beberapa kalimat.
-
engan menuliskan apa yang ditemukan oleh
pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang.
Nah, metode menulis tanpa ide ini sudah saya praktekkin bersama partner
saya Asep Herna. Dia seorang penulis juga. Saya menemukan metodenya dan Asep
yang mempraktekkannya. Suatu hari dia mencoba memperaktekkan metode ini. Asep
saat itu sedang berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu. Saya
menemukan metodenya dan Asep yang mempraktekkannya.
Suatu hari dia mencoba memperaktekkan metode ini. Asep saat itu sedang
berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu. Tapi sayangnya Kang Asep
idenya lagi mandeg. : Asep duduk di
depan laptopnya yang sudah menyala dari tadi tapi masih saja kosong tanpa satu
huruf pun di atasnya. Asep memandang ke sekeliling kamar dan mengamati benda
apa saja yang terdapat di kamarnya. : Setelah itu dia menuliskan benda-benda
yang ditemukannya. Benda-benda tersebut adalah :
1. PRINTER
2. KERTAS
3. DINDING
4. AC
5. JAM
6. LAPTOP
Setelah itu, Asep mulai mengetik. Dia menyusun kalimat yang
menghubungkan semua benda tadi. Dan beginilah hasilnya :
"PRINTER warna hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani
KERTAS-KERTAS kosong yang berserakan di
sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan karena
berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi
layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide
bergairah menghampiri."
Coba dibaca dulu ya. Dan perhatikan semua benda yang dipilihnya ditulis
dalam kapital. Teman-teman sekalian. Coba perhatikan baik-baik. Asep mengaku
belum punya ide untuk menulis. Tapi dia telah memiliki sebuah tulisan yang
sangat bagus. Luar biasa, kan? Satu hal yang perlu dicatat bahwa Asep baru
memanfaatkan INDERA PENGLIHATAN. Baru dari mata doang. Asep telah membuat
sebuah tulisan yg bagus hanya dengan mengandalkan matanya. Padahal kita masih
mempunyai indera penciuman, pendengaran, pengecapan dan peraba sebagai device
untuk bereksplorasi.
Semua yang ditangkap panca indera sangat berpotensi untuk membuat
tulisan pemancing ide. : Misalnya kentongan satpam komplek yang sedang memukul
tiang listrik, (pendengaran). bau
Indomie yang sedang dimasak oleh teman kos-kosan kita, (penciuman). rasa kopi
yang ternyata sudah kadaluwarsa, (pengecapan). : rasa jijik ketika seekor
kecoak berjalan di atas kaki kita (perabaan). Dan masih banyak lagi.
Apa yang dilakukan Asep Herna di atas tentunya dapat dilakukan oleh
kita semua. : Meskipun belom punya ide. Nyalakanlah laptop kalian. Duduk di
depannya. Buka software WORDS. Taruh jemari kalian di atas tuts seakan-akan
kalian sudah mendapat ide untuk ditulis.
Intinya adalah biasakan menulis dulu tanpa perlu menunggu ide datang.
Cara menulis seperti itu adalah cara untuk memancing ide datang. Ketika ide
sudah terjaring barulah kita kemas menjadi tulisan yang menarik. Silakan kalian
memperaktekkan metode ini. Kalo bisa
semua mencoba ya? Karena sebuah metode sulit dipahami kalo gak dipraktekin.
Setelah Asep mencoba ide tersebut, saya juga langsung ikut
mempraktekannya. : Masak yg bikin malah gak nyoba? Aneh banget dong.... Seperti
Asep, saya memandang ke sekeliling saya. Kemudian saya pilih 6 benda yang
tertangkap pancaindera. Kalo bisa pilih 6 benda. Itu jumlah yang ideal. Kalo
kurang takutnya kedikitan. Kalo lebih ntar kita kebingungan sendiri karena
kebanyakan. Dan benda-benda yang saya
pilih adalah: :
1. Sepatu tua
2. Kasur
3. kulkas
4. Pintu
5. handuk
6. Pancuran
Tanpa membutuhkan waktu lama, mungkin cuma beberapa menit, terciptalah
tulisan sebagai berikut ini:
Brak! PINTU kamar tidur kudorong dengan kuat sehingga menimbulkan suara
menggelegar. Aku terlalu capek sehingga langsung kubanting tubuhku di atas
KASUR yang empuk. Kepalaku mau pecah rasanya karena letih.
“Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba terdengar suara mengagetkanku..
Aku mencari suara tersebut ternyata datangnya dari SEPATU TUA yang
sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS.
“Kenapa kok benci?” tanyaku terheran-heran kok sepatu itu bisa
berbicara.
“Sejak kau memiliki sepatu baru, kau tidak pernah peduli lagi padaku. I
hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa dicampakkan. Aduh! Apakah aku
sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!”””
Dengan cepat aku
berdiri meraih HANDUK lalu masuk ke kamar mandi. Barangkali guyuran air dingin
dari PANCURAN bisa menyegarkan tubuh dan pikiranku.
Coba kalian praktekkin karena ltian menulis ini menyenangkan. : Kalo
kalian posting tulisan sebanyak 30 kali, bandingkan tulisan kalian yang pertama
dan yang terakhir. Pasti terlihat kemajuannya. Menulis itu sebuah proses.
Menulis bukan skill yang bisa diperoleh dalam waktu semalam. Jadi kita memang
harus berlatih. Berlatih memang sebuah
periode yang membosankan. Itu sebabnya metode ini saya ciptakan supaya proses
latihan jadi menyenangkan. Kita seperti lagi melakukan permainan 6 kata.
Situasinya fun tapi berpotensi menjelma menjadi tulisan yang berkualitas master
piece
Demikain materi yang disampaikan om Bud, sangat luar biasa dan
menginspirasi.
SESI TANYA JAWAB
Ada beberapa pertanyaan dari peserta :
Ada beberapa pertanyaan dari peserta :
ya uda baca om Bud, emang
gak penting tapi bikin saya ketawa geli
Menulis itu bukan untuk menyenangkan orang lain. Menulis itu adalah
untuk menyenangkan diri sendiri. Kalo orang ternyata suka ya anggap aja itu
bonus.
- Kalau di cerpen ada twist
dan di stand up comedy ada roasting. Dicerpenting apakah sama ? Terimakasih
Itu cuma metode aja. Kalo ternyata kita menemukan twist yang bagus
silakan dipake. Kalo kita merasa itu gak membuat tulisan kita jadi bagus ya
lupakan. Dalam penulisan gak usah dipikirin rumus-rumus. Karena menulis itu
masalah imajinasi. Dan imajinasi itu selalu ngacak tanpa ada rumusnya.
Untuk mancing ide. Perlu
pilih2 lokasi ngga ya
Kalo mancing ikan...iya. Kalo mancing ide cukup dengan 2 metode di atas
saja. 1. Memanfaatkan emosi. 2, Memancing dengan 6 benda.
- bgmn cara menggugah emosi
kalo suasana hati baxk tgs, apakah perlu menenangkan suasana hati dulu,
Memunculkan org baca smpi ketawa itu apa perlu bakat melawak? Jika punya bahasa
datar saja apa bisa org bikin ketawa?
Tulisan harus disesuaikan dengan karakter kita. Biasanya kita suka
tergugah emosinya padah hal seperti apa? Pokoknya kalo kita tergugah emosinya
ya tuliskan! Soal jadinya lucu, sedih, ngeseli, menghibur, marah...biarkan aja
jadinya seperti apa. Pokoknya emosinya terdapat di dalamnya.
untuk buku non fiksi
....apakah menulis tanpa ide ..ini bisa juga diterapkan secara
maksimal...trims.
Bisa dong. Karena menulis tanpa ide itu kan fungsinya untuk memancing
ide.
- Om Budi, saya tiba-tiba
dapat ide, ni. Mohon pendapatnya, ya...
Hari ini adalah hari pertama uji coba penggunaan aplikasi zoom pada
guru-guru.
Bu Tiur sudah siap di depan laptopnya. Tiba saatnya panggilan meeting,
Bu Tiur meminta anaknya untuk ikut join meeting dengan ibu kepsek. Si Martua,
anaknya Bu Tiur kemudian minta izin ke kamar mandi, setelah membantu ibunya,
untuk menyelesaikan hajat.
Bu Kepsek: Bu Tiur suaranya di mute kan dulu, ya.
Bu Tiur: Apa, Bu? Diemut? Apanya yang diemut?
Bu Kepsek: Suaranya, Bu. Suaranya.
Bu Tiur: Si Martua? Lagi di kamar mandi, Bu.
Bu Kepsek: Aduh, bukan, Bu. Itu lho,
speakernya di mute.
Bu Tiur: Bah, Bu Kepsek ini cemana nya? Masa saya disuruh ngemut-ngemut
speaker?
Bu Kepsek: Alamak, siapa pulak yang nyuruh ibu ngemut speaker?@#$
Siti F. R. Simamora
Tanjungbalai-Sumu
Hahahahahaha....keren2
Pertemuan kemaren tema adalah sesuatu yang penting dalam memulai
menulis.Karena tema besar harus ada baik buku fiksi maupun non fiksi, karena
tema merupakan gambaran isi buku.Lalu bagaimana kita merangkai antara ide yang
satu dengan ide-ide berikutnya agar
benang merahnya tercapai?
Dalam menulis sebuah buku ada tema besar dengan konfliknya. Namun dalam
setiap bab harus ada konflik turunan/konflik yang lebih kecil namun
berintegrasi denga topik besarnya. Itu yang membuat buku kita bagus karena kaya
dimensi.
Saat menuliskan hal2 yg tdk
penting seketika itu atau nunggu pas ada buku catatan atau kita simpan voice di
hp atau bagaimana.
Kalo saya, setiap dapet emotional moment selalu saya tulis di HP. Di
aplikasi Notes Samsung. Nanti kalo udah di rumah saya pindahin ke laptop dan
gabungkan dalam folder 'GUDANG IDE'. Semua saya kumpulin di sana.
Boleh om Bud di simpulkan
Kemauan lebih powerfull ketimbang ide.
Pointnya bukan keuda2nya. Point adalah bahwa kita sebagai manusia harus
mempunyai creative attitude. Bahwa setiap hal-hal kecil yg kita tangkap selalu
membuat kita terpicu untuk menuliskannya
nanya Om Bud..apakah
Menulis cerpenting itu tetap memperhatikan kaidah2 penulisan yg ada atau
bebas?lalu cerita yg kita tulis apakah hrs kejadian yg prnh kita alami atau
boleh imajinasi kita..tks
PERCAKAPAN DENGAN CARAKA
Selepas makan siang dan sholat, saya dan teman2 caraka dan satpam biasa
berkumpul di pos satpam. Ga lama berselang dating salah satu caraka bernama
Jemi, lalu saya coba membuka diskusi dengan dia..
Saya : “Jem..gw nanya jujur ke lo neh..lo kl dipanggil bu Ety mau
ga..kl gw mah ga bakal mau jem..”
Jemi : “loh emang kenape pak fir?..pak fir kan wakil kepsek masa di
panggil kepsek bu Ety ga mau sih...”
Saya : “ sampe kapanpun gw ga akan mw dipanggil bu Ety…lo catet
yee..”sambil nada agak tinggi dan yang lain bingung liat sikap saya.
Jemi : “ Jangan gitu pak fir…pak fir itu harus mw dipanggil bu Ety
kapan pun…”sambil ngelus pundak saya
Saya : “Mana mau gw dipanggil bu Ety..kan nama gw Firdaus…masa
dipanggil bu Ety…hahaha”
Jemi : “jiaah…dasar
wakil sarpras gelo…”jalan keluar pos satpam sambil ngegerundel.
Dalam penulisan kita akan memasuki dua ruangan. Yang satu ruang
imajinasi. Yg lain ruang editing. Yg pertama harus kita masuki adalah ruang
imajinasi. Di sini kita harus berimajinasi sebebas2nya. Lupakan tata bahasa,
lupakan norma dan lupakan nilai2 apapun. Setelah cerita selesai ditulis barulah
kita masuki ruang editing. Di sinilah semua tata bahasa dan nilai-nilai tadi
kita masukkan. Di sinilah hati nurani menjadi sensor kita.
Om Bud.. jika kita membuat CERPENTING, maka tulisan yang kita buat akan
pendek-pendek saja. bagaimana kita bisa membuatnya menjadi buku? (WIJI -
Malang)
Bisa kita buat menjadi kumpulan cerita pendek. Kumpulan cerita pendek
banyak disukai belakkangan ini karena anak jaman now yang sering hang out di
social media lebih terbiasa membaca cerita yang tidak terlalu panjang.
Materinya ringan tapi
dahsyat. Terasa nikmat menyimaknya dan
ga berasa belajar. Mengalir aja. Kelihatan dan terasa mudah untuk menulis.
Masalahnya adakah rumus jitu untuk merangkai kata-kata kunci yg sudah kita
tuliskan.
asaya bukan penganut rumus-rumus. Karena penulisan itu masalah
iamjinasi. Dan imajinasi itu ngacak tanpa ada rumusnya.
Saya sedang nulis kisah
nyata, bolehkah disisipkan cerpenting dan memancing emosi
Boleh dong. Salah satu fungsi cerpenting memang untuk diselipkan di
sudut-sudut buku kita. Itu adalah cara memaksa pembaca untuk membaca sampe
habis. Karena cerpenting kan sangat menghibur. Seperti intermezo lah kira2
- Kalau kita mengambil ide dr
benda disekitar kita seperti yg om Bud
contohkan tadi kan hanya untuk 1 paragraf saja. Lalu bagaimana kita menambah
kalimatnya untuk bisa menjadi 1 atau 2 halaman, trm ksh
Coba baca contoh cerita saya yang ini : Brak! PINTU kamar tidur
kudorong dengan kuat sehingga menimbulkan suara menggelegar. Aku terlalu capek
sehingga langsung kubanting tubuhku di atas KASUR yang empuk. Kepalaku mau
pecah rasanya karena letih.
“Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba terdengar suara mengagetkanku..
Aku mencari suara tersebut ternyata datangnya dari SEPATU TUA yang
sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS.
“Kenapa kok benci?” tanyaku terheran-heran kok sepatu itu bisa
berbicara.
“Sejak kau memiliki sepatu baru, kau tidak pernah peduli lagi padaku. I
hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa dicampakkan. Aduh! Apakah aku
sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!””
Dengan cepat aku berdiri meraih
HANDUK lalu masuk ke kamar mandi.
Barangkali Kalo saya mau bisa
saya bikin jadi novel yang seru. Saya bisa menulis setiap ada yang nginep
dikosan saya selalu terbunuh. Polisi menuduh saya adalah pembunuhnya karena gak
ada orang lain lagi selain saya. Di ending cerita, ternyata sepatu tua itulah
yang membunuhnya. Sepatu tua itu rupanya sudah dimasukin roh jahat yg enatah
dari mana datangnya...
.
Om Budiman hebat sekali. Ini
asupan ilmu yg luar bisa. Boleh nanya
ketika ngopi ada teman cerita lucu bolehkan kita tulis jd cerita tanpa ide
tadi. Mksih
Boleh banget. Cerita yang kita dapet di internet atau WA berantai,
semua bisa kita masukin. Supaya gak melanggar copyright, sebutkan sumbernya.
Kalo gak tau, bilang aja cerita ini saya peroeh di WAG, FB dll
- Bagaimana cara melatih diksi
yg baik agar enak di baca... Dan mengembangkan sebuah ide / tanpa ide menjadi
sebuah buku?
Melatih diksi itu masalah jam terbang. Harus latian pelan-pelan.
Misalnya ada kalimat "Kau baluri lukaku dengan doa." Itu diksi yang
keren, kan? Seharusnya kan membaluri luka dengan salep. Lalu didoakan supaya
sembuh. Jadi kita bisa menggunakan kata yang tidak biasa dengan menggunaka kata
kerja dari subyek yang berbeda.
Benarkah
kita tidak bisa menulis tanpa ide? Benarkah sebuah tulisan harus dimulai dari
ide?
Mantabbbzz semakin mudah unt menulis yessss semangatttt
ReplyDeleteTrimakasih Bu Iez....
DeleteMantap n keren, as always.
ReplyDeleteThank you Bu There
DeleteBagus sekali, Lengkap banget
ReplyDeleteNgikut sang master pak
DeleteThank you Master
Deleteyuk kita pesan buku menulis tanpa ide.
ReplyDeleteSiap Om jay
DeleteBagus bu Endah, perlu di edit pribadi lagi. Ada beberapa kalimat yang kurang pas bu. Semangat...
ReplyDeleteSalam sehat dari kupang
Trimakasih utk masukkan nya ibu.
ReplyDeleteSalam Dari Surabaya