PELATIHAN MENULIS BAGIAN 17 : MENJADI PENULIS BUKU BUKAN LAGI IMPIAN, BELAJARLAH DARI PAKARNYA


PELATIHAN MENULIS BAGIAN 17 :  MENJADI PENULIS BUKU BUKAN LAGI IMPIAN,  BELAJARLAH DARI PAKARNYA

Tema
Rahasia Sukses Menulis Buku


Pemateri         : Akbar Zainudin, MM, MJW
Oleh                : Endah Winarsih,  S. Pd

Biografi Narasumber :
Nama Akbar Zainudin, Penulis buku Man Jadda Wajada..
Beliau menulis sejak SMA saat saya di Gontor. Dilanjutkan pada saat mahasiswa.  Menulis buku pertama tahun 2008, yang diterbitkan Gramedia, Man Jadda Wajada. Hingga sekarang, ada 13 buku yang di tulis. Hampir semua buku  yang ditulis bertema tentang motivasi.

Menulis buku dan menjadi penulis adalah impian banyak orang termasuk saya.  Harapan untuk memiliki buku dengan skala nasional dan resmi memiliki ISBN tentu saja ingin sekali diwujudkan.
Dan hari ini ketika disampaikan bahwa tema yang akan di ambil adalah langkah-langkah menulis buku sampai pada penerbitan tentu saja menjadi pengetahuan yang Sangat ingin dimiliki.
Banyak sekali cara dan tips yang disediakan di internet untuk bisa mengetahui bagaimana cara menulis buku yang baik dan bagaimana buku kita bisa diterima di penerbit mayor. 
Belajar langsung dari pakarnya menulis tentu menjadi langkah awal yang penting.  Karena akan dijelaskan dengan detail bagaimana cara menulis yang benar


MENJADI PENULIS BUKU  YANG BUKAN LAGI MENJADI SUATU IMPIAN ASAL SUDAH TAHU CARANYA


Pelatihan kali ini oleh narasumber diberi tema i tentang Langkah-Langkah dalam Menulis Buku.
Proses penulisan buku mulai dari ide sampai ke penerbit. Penekanan ada pada langkah menyerahkan naskah ke penerbit.
Ada enam langkah menerbitkan buku yang saya singkat menjadi TOJTRP.

1.      Langkah 1  (T)
Menentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi.  Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.

2.      Langkah 2 (O)
Membuat OUTLINE atau DAFTAR ISI.
Tujuan membuat outline:
1)      Agar tulisan kita terarah.
2)      Bisa buat jadwal dan  
3)      Menghindari "ngeblank"
4)      Agar bukunya selesai.

Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Intinya sebetulnya sama dg ketika membuat sebuah komik.. kalo dalam komik langkah yg dilakukan adalah menentukan
ü  -Tema 
ü  -Tokoh
ü  -Chapter (Bab)
ü  -Tulis cerita
ü  -Story board (sketsa gambar)
ü  -Gambar
ü  -Lay out (tata letak)
ü  -Colouring (Proses pewarna)
ü  -Revisi
ü  -Penerbit

3.      Langkah ketiga
Membuatlah JADWAL penulisan.
Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. misalnya 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai. Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.

4.      Langkah 4 (T)
Membuat TULISAN .
Pada saat membuat buku disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak.
Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.

5.      Langkah 5 (R)
Mulai melakukan REVISI.
Tahap pertama revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna.
Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa.
Melakukan tahapan revisi
a)   Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku.
b)    Tahap kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?
1)   Data dan informasi yang kurang.
2)  Tata Bahasa
3)   Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.
4)     Judul-judul artikel.

Buatlah judul-judul yang menarik.
Ingat baik-baik. Jangan terpaku dengan satu judul artikel sampai sempurna. Selesaikan saja semua draft bukunya, apapun bentuknya. Setelah draft selesai, baru direvisi.

6.      Langkah 6 (P)
Mencari  PENERBIT yang akan menerbitkan buku yang sudah kita buat.
Apa yang menjadi pertimbangan penerbit?
a)    Pertimbangan Pertama
Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca.
1)        Apakah pembaca butuh buku kita?
2)        Siapa yang butuh?
3)        Berapa banyak orang yang butuh?
4)        Buku kita menjawab kebutuhan apa?

Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar.  Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.

b)      Pertimbangan kedua
Adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis. Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis?  Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.

c)      Pertimbangan Ketiga,
Apakah perlu membayar kepada penerbit?
Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.

Bagaimana cara mengirim naskah?
1. Naskah harus sudah jadi.
2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk

Berapa lama?
Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.

Dari penjelasan narasumber banyak sekali ilmu yang bisa kita dapat sebagai penulis pemula. Untuk memperlengkapi para penulis pemula akhirnya di beri sesi tanya jawab.  Sehingga semua keingintahuan para peserta pelatihan bisa di penuhi melalui sesi ini.

Dibawah ini adalah rangkuman hasil dari sesi tanya jawab :

T ke 1 Bagaimana cara membuat tulisan yang menarik?

Jawab:
Kalau mau tulisannya menarik, jangan dibuat mendorong. Semua adalah tentang jam terbang dan latihan terus menerus. Saya dan Om Jay sudah latihan berpuluh-puluh tahun. Hampir tiap hari menulis.  Kalau saya hitung dari setingkat kelas 2 SMP saya sudah mulai belajar menulis. Jadi, hampir 30 tahun tidak berhenti menulis.  Menulis adalah keterampilan. Semakin sering dilatih, akan semakin enak dibaca orang.

Nah, sudah tahu rahasianya kan?
Banyak-banyak berlatih. Luangkan waktu setiap hari 30-60 menit.
Nanti tau-tau tulisan kita sudah bagus, tau-tau kita sudah punya naskah buku, tau-tau buku kita terbit.

Happy writing.

T. Ke 2
Bagaimana membuat outline/ struktur daftar isi  untuk naskah fiksi dan non fiksi?

Jawab:
Naskah Non Fiksi:
1. Opening/Pendahuluan. Berisi latar belakang, tujuan dan juga maksud penulisan.
2. Isi Naskah. Biasanya berisi teori-toeri, peristiwa aktual, analisis terhadap peristiwa, How To (Tips and Trick).
3. Kesimpulan dan Penutup.

Kalau FIKSI;

1. Tokoh
2. Karakter Tiap Tokoh
3. Alur atau plot Cerita
4. Klimaks dan Ending Cerita

T. ke 3
Apakah kita harus fokus pada satu TEMA atau boleh berubah..misal tema kita fokus saja tentang motivasi.pendidikan, sosial dan sebagainya

Jawab
Ini tentang Branding. Kalau saya lebih suka satu tema, biar branding kita jelas.  Boleh 2-3 tema, tetapi yang terkait. Kalau kita ingin dilihat sebagai ahli pendidikan, menulislah selalu tentang pendidikan. Kalau saya, adalah motivasi dan pengembangan diri, maka hampir semua tulisan saya tentang motivasi dan pengembangan diri. Saya sebenarnya ada basic tentang agama dan pemasaran. Namun demikian, kalau tidak terkait dengan motivasi dan pengembangan diri, maka saya tidak tuliskan.

Fokus. Menurut narasumber adalah hal yang paling penting.

T ke 4
Mohon saran bagaimana menumbuhkan semangat untuk menulis sesuai dengan jadwal yang sudah di buat.

Jawab
Kalau mau disiplin, dimulai dari pembiasaan. Buat jadwal menulis secara teratur, sekitar 30-60 menit setiap hari. Kalau saya biasanya menulis sebelum subuh sampai kira-kira jam 5.30 setiap hari. Setelah itu persiapan ke kantor. Harus ada waktu yang dikorbankan untuk dialokasikan untuk menulis. Kapan saja boleh, bisa pagi, siang, atau malam.
Yang penting, konsisten SETIAP HARI.

Dan, mulai hari ini, hilangkan kata tapi. Kalau masih ada kata tapi, masih jauh berarti.
Boleh dicoba ibu ya. Nanti kabari saya hasilnya bulan depan.

T ke 5
Adakah batasan tipis tebalnya suatu buku yg dpt diterbitkan...atau harus berapa judul minimalnya..

Jawab:
Biasanya, buku yang diterbitkan sekitar 100 halaman minimal. Rata-rata itu sekitar 200-300 halaman.
Kalau diukur dari karakter, sekitar 40.000-60.000 karakter di komputer. karakter itu huruf dan spasi ya

T ke 6
Apakah satu buku itu boleh beda-beda judul.dan apakah judul satu artikel dg judul artikel berikutnya ada hubungannya.?

Jawab
Ada namanya bunga rampai atau antologi tulisan. Ini dalam satu judul bisa berbeda-beda tema.
Kalau saya sarankan, satu buku untuk satu tema. Judulnya bisa berbeda-beda, tetapi tetap mengacu pada satu tema tertentu.

Tujuannya apa, biar pembaca menangkap maksud buku secara keseluruhan.

T ke 7
Bagaimana menyiasati  dalam mengatur daftar isi dan jadwal yang sudah dituliskan, ternyata di tengah jalan terganggu atau tergoda dengan artikel lain, padahal daftar isi sudah dibuat dan jadwal sudah disusun, mohon jawaban

Jawab
Tahan godaan. Perbanyak istighfar biar tidak tergoda.

T ke 8
Bagaimana cara membuat judul yg menarik agar pembaca tertarik dan mau membaca

Jawab
Kalau sudah punya jadwal, kan kita sudah tahu target menulisnya misalnya satu minggu satu artikel.
Kalau di tengah jalan ada terpikir mau menulis satu artikel yang lain, tidak masalah. Yang penting, jadwal yang sudah kita tuliskan masih bisa kita kejar.

Fokuslah pada target.

Daftar isi itu bisa berubah-ubah menyesuaikan dengan pemikiran kita. Jadwalnya juga bisa menyesuaikan kalau ada pemikiran lain.
Intinya, boleh menulis tulisan lain asal jadwal yang sudah kita buat tetap bisa kita jalankan.

T ke  9
Bagaimana cara kita untuk meyakinkan penerbit agar buku kita bisa d terbitkan pak?
Apakah bisa kita yg notabene blm punya pnglmn n pnghrgaan dlm mnulis bisa d terima oleh penerbit?

Jawab:
Judul yang Menarik.
1. Provokatif. Misalnya; Tips Sukses Belajar. Ini terlalu biasa. Buatlah lebih Provokatif.
Misalnya: "Kamu Gagal Terus? Ini Cara Praktis Lulus Ujian" Dan sebagainya.
2. Jelas, Tegas, dan Sederhana.
3. Kalau Judul Buku, biasanya terdiri dari 3 Kata buat Judul, kalau banyak, untuk sub judul.
MAN JADDA WAJADA:The Art of Excellent Life
Itu contohnya

T ke 10
Selama ini, apakah buku yang pak Akbar kirim ke penerbit selalu diterima dan diterbitkan oleh penerbit? Klo tdk, kira2 apa yg menjadi alasan tertolaknya buku bpk, mohon pencerahannya
1.Bagaiman cara mengetahui kualitas tulisan ilmiah dan dapat di terima oleh pembaca umum...
2.cara menulis spy dapat lissensi dr ISSN /ISBN
Rahmat Danu Raharjo, S. Pd., M. Pd.

Jawab
Saya pernah ditolak di salah satu penerbit karena naskahnya kurang lengkap. Setelah saya lengkapi, saya kirim ke penerbit lain, akhirnya diterima. Setelah buku saya diterbitkan Gramedia, hampir semua penerbit lain menerima naskah buku saya, bahkan mereka yang meminta untuk dituliskan.

Karena standar penerbitan di Indonesia memang Gramedia Grup.
Susah? InsyaAllah kalau tulisan kita bagus, akan diterima.

T ke 11
Apa kendala yang besar bagi penulis pemula dalam menulis? suheri, Cikupa tangerang

Jawab:
kendala utamanya adalah MALAS.
Coba bisa melawan rasa malas, pasti sudah terbit bukunya.
Boleh dicoba, lawan rasa malas, terus belatih, pasti tulisan kita akan jauh lebih baik setahun mendatang.
Berlatihnya SETIAP HARI.

T ke 12
Pertanyaaan: dalam menyusun outline, apakah membutuhkan pendapat orang lain?  Bagaimana jika ingin merevisi outline, apakah boleh?

Jawab
Outline itu gambaran dasar. Jadi sangat memungkinkan untuk berubah. Boleh berubah. Yang penting, jadwal penulisannya ikut diubah juga.
Akan bagus sekali kalau dalam menulis outline meminta masukan dari teman-teman. Semakin banyak masukan, akan semakin kaya.
Asal jangan semakin bingung. Kalau banyak masukan, dan bingung, bismillah, tentukan saja dan mulailah menulis.
Kalaupun ada perubahan di tengah menulis, tidak apa-apa, yang penting sudah ada outline awalnya.

T Ke 13
Apakah dalam menulis buku, sebaiknya temanya mengikuti perkembangan zaman atau tidak?

Jawab
 Ada buku-buku yang namanya buku untuk season tertentu. Misalnya kalau mau Pemilu, buku-buku tentang tokoh akan banyak bermunculan.
Ada juga buku-buku dengan tema yang "abadi", misalnya buku-buku referensi, motivasi, how to, dan sebagainya.
Terma-tema ini bisa ditulis kapan saja. Tentu saja harus mengikuti perkembangan zaman. Apalagi kalau menulis tentang How To, perlu sekali menyesuaikan dengan keadaan sekarang.

T 14
1. Seandainya naskah yang sudah kita kirim ke penerbit tidak diterima apakah naskah itu dikembalikan?
2. Biasanya apa yang membuat naskah kita tidak di terima oleh penerbit?

Jawab:
1. Ada yang dikembalikan, ada yang tidak. Tetapi semuanya akan diberitahu baik lewat email ataupun telepon.
Kalau naskah ditolak, diperbaiki saja. Lalu kirimkan ke penerbit yang sama atau ke penerbit lain. Ada satu naskah saya ditolak, saya perbaiki, lalu saya kirim ke penerbit lain, alhamdulillah diterima.

2. Pertimbangan utama, biasanya penerbit melihat tidak cukup segmen pembelinya. Artinya secara bisnis tidak menguntungkan. Atau, pembacanya ada, tetapi naskah kita dirasa tidak cukup menarik pembaca untuk membeli.

Pertimbangan penerbit yang paling utama adalah bisnis; bukunya laku atau tidak.

T ke 15
Kalau kita ingin membuat buku kumpulan cerpen anak,  apakah temanya harus satu atau boleh beda (yang penting cerpen anak gitu) dan apakah harus buat outline dulu?

Jawab: Kalau cerpen, temanya tidak harus satu. Boleh kumpulan cerpen.
Tetap harus buat outline biar cerpennya bisa bervariasi. Tidak monoton hanya satu cerita.
Outline juga penting buat jadwal dan target.

T ke 16

1. Jujur pak, saya paling lemah jika membuat tulisan fiksi, padahal sangat suka membaca novel, komik, dan sejenisnya. Tetapi jika diminta menulis tulisan fiksi,,mesti bahasanya dan alurnya amburadul. Malah cenderung pasaran ceritanya. Adakah kiat khusus jika ingin menulis tulisan fiksi yang bagus pak?

2. Saya lebih prefer menulis jika non fiksi. Saya suka dengan teman2 keilmuan, pendidikan, sains,,mungkin karena basic keilmuan saya adalah alumni MIPA. Dan Alhamdulillah selama mahasiswa ada beberapa karya tulis saya yang mendapat penghargaan dan dibiayai Dikti.
Pertanyaan saya dari kumpulan karya tulis saya ini,apakah bisa dibukukan pak? Jika bisa, apakah hasil riset nya juga perlu ditampilkan juga?ataukah hanya sekedar pemaparan teori saja.

Jawab
Menulis itu;
1. Yang paling dikuasai
2. Yang paling disenangi

Jadi, menulis itu bagian dari sesuatu yang membahagiakan. Jangan dibuat stress.
Sebenarnya tidak masalah mau menulis fiksi atau non fiksi. Yang penting kita senang menulisnya.
Kalau buku Non Fiksi, ada buku-buku yang sifatnya referensi. Ini akan bagus kalau disertakan penelitiaannya dan sumber-sumber ilmiahnya secara lengkap.

Kalau buku yang bersifat umum, hasil penelitian dan hal-hal yang bersifat jurnal ilmiah perlu dibahasakan ulang dengan bahasa yang populer.
Kumpulan karya tulis bisa dibukukan dengan berbagai penyesuaian. Buat outline terlebih dahulu, lalu petakan mana karya tulis lama yang bisa masuk outline ini dan mana yang tidak bisa masuk. Kalau tidak bisa masuk, jangan dipaksakan.

T ke 17
Berapa kata judul yg baik apa ada pembatasan

Jawab:
Judul buku biasanya 3 kata. Kalau kata-katanya lebih banyak, dijadikan sub judul.

Buku saya;
UKTUB:
Panduan Menulis Buku dalam 180 Hari.


T ke 18
Saya pernah mengirim naskah tapi judulnya diganti total oleh penerbit katanya biar lebih menjual.. bagaimana menyikapi nya pak.

Jawab:Tugas editor memang seperti itu. Kalau ada yang kurang menarik, diganti.
Beberapa judul saya disesuaikan oleh penerbit. Kita ikuti saja. Bahkan beberapa judul artikel ada yang minta dibuang, diubah, atau ditambahkan, kita ikuti saja.

T ke 19
Jurus jitu untuk ibu-ibu  yg berkarir dan memiliki kewajibn sbg IRT untuk melawan rasa malas dalam menulis di era 4.0 ini apa ya?

Jawab:
Era 4.0 menuntut disiplin diri yang tinggi.
Mohon ibu buat jadwal setiap hari: kapan urusan rumah tangga, urusan suami, urusan anak-anak, dan kapan untuk menulis.
Dijadwalkan 30-60 menit SETIAP HARI. Saya yakin pasti bisa menjadi penulis handal.

T ke 20
Jika penerbit tidak menerima naskah kita karena kurang lengkap, dan selanjutnya kekurangannya dilengkapi. Apakah boleh mengirimkan naskah yang sudah lengkap kepenerbit yang sama atau harus cari penerbit lain?

Jawab:
Pilihan ada pada kita, boleh mengirim ke penerbit yang sama atau dikirim ke penerbit lain. Kalau saya dulu bertekad, apapun yang terjadi, walaupun ditolak berkali-kali, saya akan terbitkan di Gramedia. Alhamdulillah diterima.

Yang tidak boleh adalah mengirim satu naskah yang sama ke beberapa penerbit dalam satu waktu. Tunggu dulu apakah diterima atau ditolak, baru dikirim ke penerbit lain.

T ke 21
Aslmkm...mhn pencerahannya..apakah kita harus fokus pada satu TEMA atau blh berubah..misal tema kita fokus saja ttg motivasi..pendidikan dan sebagainya

Jawab:
Kalau saya, fokus pada satu tema biar "personal branding" kita menjadi kuat. Kita tidak bisa menjadi semua orang soalnya. Jadi orang ahli secara mendalam dalam satu bidang itu jauh lebih baik.

T ke 22
Bagaimanakah kiat-kiat menghilangkan rasa malas saat kita ingin menulis.

Jawab:
1. Buat target
2. Buat jadwal harian jam berapa menulis
3. Jangan menunda
4. Paksakan

T ke 23
Biasanya penerbit menolak tulisan kita dan minta diganti, yang akhirnya tidak sesuai dengan idealisme kita b  Bagaimana cara menyikapi hal ini

Jawab:
Kalau mau menulis sesuai idealisme, cari penerbit yang memang juga idealis. Menerbitkan memang untuk menyebarkan gagasan.

Namun demikian, biasanya bukan penerbit besar. Kalau penerbit besar, memang harus kompromi dengan keinginan pasar.

Atau, diterbitkan sendiri.

T ke 24
Pak  Akbar sudah menulis sejak SMA dan buku pertamanya tahun 2008 kalau ga salah, waktu bapa masih SMA belajar menulisnya sama siapa apakah ada gurunya kalau boleh tahu siapa gurunya? atau karena kerja keras sendiri cari sendiri dan usaha sendiri. Ide ide muncul dari membaca atau dari mana bisa menjadi penulis yang hebat.

Jawab:
Menulis itu memang butuh mentor.
Dari dulu, saya punya mentor menulis. Guru saya. Di pesantren. Selalu menyemangati saya untuk menulis.
Dulu, menulisnya di majalah dinding dan majalah siswa. Pas mau buat buku, ada beberapa mentor saya untuk menulis buku. Silakan cari mentornya.
Menulis dan membaca adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Harus banyak membaca kalau ingin tulisannya bagus.
Dengan banyak membaca, kita bisa lebih banyak perbendaharaan kata.
Bapak ibu jadilah mentor untuk anak-anaknya ya.
.

Dari materi yang di bahas hari ini benar-benar luar biasa membuat kita lebih mengerti mengapa suatu tulisan bisa ditolak atau diterima oleh penerbit.  Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan oleh seorang penulis supaya memiliki tulisan yang berkualitas.

Kesimpulan :
Paling penting yang harus dilakukan oleh penulis adlah mengikuti langkah-langkah penulisan dengan baik, fokus pada tujuan, ,mengalahkan rasa malas dan selalu mau belajar dan banyak membaca.


Comments

  1. Masih berantakan tolong diedit lagi isinya dan bahasanya. Tks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ok om Jay, trimakasih diingatkan. Tadi tergesa utk kumpulkan tugasnya

      Delete
    2. Ok om Jay, trimakasih diingatkan. Tadi tergesa utk kumpulkan tugasnya

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada apa dengan Batik?

PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA MENGGUNAKAN UNDERSTANDING BY DESIGN

ANTRE = REFRESHING