PELATIHAN MENULIS Bagian 19 : MENULIS DENGAN TATA BAHASA YANG BENAR


PELATIHAN MENULIS         Bagian 19   :  MENULIS DENGAN TATA BAHASA YANG BENAR
Kamis, 9 April 2020
Tema: Dasar Menulis: Kata, Kalimat dan Paragraf
Nara Sumber: Imam Fitri Rahmadi


Oleh : Endah Winarsih, S.Pd
Biografi Narasumber :
Saat ini beliau sedang kuliah S3 di Johannes Kepler Universität Linz Austria (2019-sekarang).
Sekilas tentang Bapak Imam Fitri Rahmadi , beliau pernah menulis 2 buku yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo ketika masih kuliah S1 di UIN Jakarta (2018-2013). Pada penghujung kuliah S2 di Universitas Negeri Jakarta (2016), Beliau  mulai tertarik untuk menekuni penulisan akademik. Pada akhirnya, ketika mulai menjadi dosen di Universitas Pamulang (2017), beliau  mengelola jurnal, menjadi reviewer jurnal kampus lain, dan banyak mengikuti pelatihan penulisan akademik bahasa Inggris untuk keperluan persiapan studi lanjut ke luar negeri.
Blog yang dikelola oleh  Bapak Imam Fitri Rahmadi  adalah  tigabelase.wordpress.com.  Blog ini merupakan blog beliau yang kesekian kalinya, berisi tulisan tentang bagaimana menulis dalam konteks akademik. Semester ini, beliau mengambil mata kuliah Academic Writing English untuk belajar lebih lanjut tentang penulisan akademik.


Pelatihn pada kali ini dimulai dengan salam yang hangat dari Bapak Imam Fitri Rahmadiyang sedang di Austria.  Beliau sedang menikmati cerahnya pemandangan di student dormitory lantai 11, disana saat ini masih pukul 14:00 sedangkan di Indonesia pukul 19:00 malam.

Bapak Imam Fitri Rahmadi pada kesempatan pelatihan kali ini diminta Om Jay untuk mengisi materi yang sedikit lebih teoretis tentang dasar menulis.

Semua peserta diminta untuk membaca materi di blog dengan link berikut https://tigabelase.wordpress.com/2020/04/06/dasar-menulis-kata-kalimat-dan-paragraf

Pelatihan diatur dengan diawali demgan membaca materi selama 30 menit, kemudian sesi tanya jawab 60 menit dan mengerjakan tugas 30 menit.

Strategi menulis menurut narasumber dengan pengalamannya pribadi selama belajar menulis, dan terutama ketika mengikuti berbagai pelatihan bahasa Inggris untuk keperluan akademik, yang biasa disebut dengan english for academic purposes.  Adaptasi strategi penulisan dari bahasa Inggris dilakukan karena ternyata rumusan yang digunakan jauh lebih sederhana dan mudah dipahami daripada teori yang diambil dari Bahasa Indonesia. Tidak ketinggalan, penjelasan materi dalam tulisan juga dilengkapi dengan contoh nyata.

Dalam penulisan buku harus memperhatikan hal-hak berikut :

Pemilihan Kata

Perihal pilihan kata disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang sama. Cermati tiga kalimat di bawah ini:
Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berbincang-bincang dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berdiskusi dengan kepala sekolah


Penulisan Kalimat

Kalimat terdiri dari kalimat sederhana (simple sentence), kalimat gabungan (compound sentence), kalimat kompleks (complex sentence), dan kalimat campuran.

FANBOYS: for (untuk), and (dan), nor (maupun), but (tetapi), or (atau), yet (namun), so (sehingga).

Sederhana:
Saya membaca tulisan di blog
Gabungan:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat.
Kompleks:
Saya membaca tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah.
Campuran:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja dari rumah.

Penyusunan Paragraf

Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Supaya enak dibaca dan tulisan mudah dipahami, susun paragraf deduktif.

Gunakan bentuk kalimat sederhana untuk membuat kalimat topik. Cara gampang untuk membuat kalimat topik, adalah pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau controlling idea pada setiap kalimat topik. Bentuk kalimat penjelas harus bervariasi, terdiri dari kalimat gabungan dan kompleks, serta dilengkapi dengan konjungsi sebagai transisi antar kalimat supaya paragraf mengalir dengan baik, enak dibaca, dan mudah dipahami.

Contoh paragraf yang baik:

Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada satu sisi, bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas sehingga karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Pada sisi lain, bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel dan lebih banyak waktu untuk keluarga. Selain itu, bekerja dari rumah bukan hanya dapat menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi tetapi juga menghemat biaya operasional kantor.


Ringkasan dari sesi tanya jawab
Banyak sekali pertanyaan dari peserta, disini penulis berusaha untuk membuat ringkasan penting dari sesi tanya jawab

1. Proses dan rahasia kreatif yang saya lakukan adalah dengan membaca.
Inspirasi itu secara ilmiah bukan berarti ditemukan dengan merenung di bawah pohon atau duduk di pinggir danau sambil melamun. Jika anda ingin menulis, berarti harus banyak baca dulu. Memperbanyak input sebelum outputnya ditulis.

2. Hambatan terbesar adalah mencari Niche alias topik yang orisinil yang belum ditulis oleh orang lain. Saya lebih sudah menyebutnya sebagai tantangan. Ibarat mau meneliti, tantangannya adalah mencari reserach gap sebagai novelty penelitian kita.

3. Literasi digital generasi milenial masih sangat minim. Gerakan literasi digital di Indonesia sudah banyak yang mengarah ke penanggulangan hoaks, ciber bullying, pornografi, dan lainnya. Justru yang kurang adalah literasi digital untuk keperluan akademin sebagai bekal generasi milenial untuk belajar di era digital. Belum ada gerakan literasi digital yang mengarah ke situ. Tahun kemarin saya meneliti literasi digital untuk keprluan akademik bagi mahasiswa generasi milenial dengan hibah PDP Dikti. Senang jika ada yang meneruskan penelitian itu.

4. Cara memilih konjugasi yang tepat untuk menghubungkan setiap kalimat dalam satu paragraf dan cara bagaimana menghubungkan antar paragraf  yaitu :
a)      Konjungsi antar kalimat dipilih berdasarkan jenis kalimatnya.
b)      Sedangkan, konjungsi antar paragraf dikontrol dengan kalimat topiknya.
Jadi, dalam pendahuluan, penulis mencantumkan thesis statement alias pendapat penulis dulu. Pendapat penulis mengandung beberapa kalimat topik. Nah, kalimat topik itu nanti yang akan ditaruh satu per satu di setiap paragraf. Sehingga satu artikel nyambung semuanya.
Jadi, dilihat, kalau kalimatnya mengandung sesuatu yang kontras bisa gunakan konjungsi: namun, padahal, dan lainnya.

5. Penggunaan bahasa lokal dalam memperjelas kalimat diijinkan dalam pembuatan buku dengan cara penulisannya di buat berbeda , bahasa lokal dituliskan dengan huruf miring. Kemudian di beri penjelasan apa yang dimaksud dari istilah lokal yang digunakan tersebut. Apabila sudah ditulis miring sebetulnya dalam kaidah penulisan bahasa indonesia semua orang sudah paham kalau iti istilah di luar bahasa indonesia.

6.  Cara berlatih supaya kita pandai memilih atau menempatkan kata-kata, sehingga menarik bagi para pendengar atau pembaca :
Dalam pendahuluan, penulis mencantumkan thesis statement alias pendapat penulis dulu. Pendapat penulis mengandung beberapa kalimat topik. Nah, kalimat topik itu nanti yang akan ditaruh satu per satu di setiap paragraf. Sehingga satu artikel nyambung semuanya. Jadi, dilihat, kalau kalimatnya mengandung sesuatu yang kontras bisa gunakan konjungsi: namun, padahal, dan lainnya.

7. Menyusun dan mengoreksi.
Kalau membenarkan tulisan orang lain yang banyak kesalahannya memang cukup rumit. Mending ditulis ulang dengan kata sendiri. Ibarat penjahit, lebih suka jahit baju dari awal daripada harus benerin baju yang salah jahit.
Namun, jika dasar-dasar menulis sudah dikuasai, akan mudah mengoreksi tulisan orang lain.

8. Berhenti berlatih menulis bengakibatkan kemampuan menulis menurun.
Secara alamiah memang seperti itu, baik dari segi writing, speaking, listening, maupun reading. Jadi, itu normal karena otak belum terbiasa untuk mengolah bahasa kembali.
Solusinya, membiasakan diri kembali untuk menulis. Sebetulnya tidak mengulang dari awal, Ibu tinggal me-recall/memanggil kembali kebiasaan Ibu dalam menulis dulu, kemudian mulai dibiasakan lagi mulai dari sekarang hingga ke depannya.


9.  Cara membuat paragraf yg tepat
ini adalah hal yang mendasar yang sangat penting.
Pahami kembali struktur paragraf. Materi yang saya tulis belum terlalu dalam membahas tentang penyusunan paragraf. Melalui pertanyaan ini, akan saya coba perdalam.
Itu dari segi struktur. Kemudian, ini dari segi kalimat penjelasnya: Praktik menulis paragraf yang tepat, sekiranya begini. Selalu tanyakan "what/why" apa atau kenapa dari kalimat topik.
Jika kalimat topik membutuhkan detail apa, maka jelaskan apanya.
Jika kalimat topik butuh detail kenapa, maka jelaskan kenapanya.
Satu lagi, jika apa dan kenapa tidak berfungsi, saatnya berpikir alternatif dengan kata "jika". Yang ini agak susah dijawab dengan tulisan. Namun, beberapa paragraf dalam tulisan materi saya ada juga yang menggunakan alternatif kata "jika".

10. Cara  membuat sebuah paragraf yg baik dan menarik untuk dibacas erta tips khusus untuk mengembangkan sebuah diksi,kalimat, dan paragraf yg menarik untuk dibaca ada 2 model

11.  Penggunaan kata aku dan saya dalam blog :
Dalam konteks blog, saya dan anda masih termasuk formal, para blogger profesional banyak menggunakan kata ganti itu. Aku dan kamu bisa digunakan juga supaya terasa lebih personal. Jadi, lihat kembali siapa pembaca.

12.  Penggunaan kata personal, formal dan akademik dalam artikel bebas :
Artikel bebas atau artikel populer bisa menggunakan antara kata personal atau formal. Yang pasti, kata ganti orang sangat dihindari dalam penulisan akademik.

12.  Dalam tata bahasa indonesia yang resmi pun kata asing boleh dimasukkan dengan cara penulisan tertendiri. Biasanya dengan dicetak miring.
Semua tergantung konteks dan terget pembaca sebetulnya. Penerbit besar seperti Elexmedia, naskah teman saya diterbitkan di sana dengan gaya bahasa elu gue. Tidak msalah karena target pembaca anak alay. Salam, Ibu Sius, saya aslinya dari Klaten. Dekat dengan salatiga.

13. Dalam teori penulisan akademik, supaya paragraf mudah dipahami gunakan paragraf deduktif. Jadi, kalimat pokok selalu di depan. Dalam penulisan artikel jurnal juga seperti itu.
Penerapan paragraf deduktif, induktif  atau campuran, itu hanya diaplikasikan dalam reading atau naskah bacaan untuk ujian bahasa atau ujian sekolah.
Praktek dalam menulis, yang banyak digunakan adalah paragraf deduktif.

14.  pemilihan diksi tergantung target pembaca.
Dalam konteks buku pelajaran sebaiknya gunakan diksi yang formal saja. Siswa akan bingung jika diksi terlalu akademik.
Beda dengan membuat buku teks untuk anak kuliah atau kalangan akademisi, dimana ini sudah masuk ke penulisan akademik, gunakan diksi akademik.


15. Penulisan buku tidak harus menggunakan bahasa baku
Satu hal yang tetap dijadikan patokan, setiap satu paragraf pasti ada inti pesan yang ingin disampaikan meskipun dalam penulisan fiksi.Tetapi, dalam penulisan paragraf tersebut tidak seketat penulisan non-fiksi.

16. Tulisan yang baik dan menarik adalah yang ditulis sesuai dengan kaidah penulisan, terutama ini dalam konteks penulisan formal dan akademik.

17. Tips dan trik yang di gunakan agar tulisan kita terlihat baik dan menarik,dan  bagaimana cara kita memilih adalah
·         perbanyak input: membaca
·         Berlatih: mencoba sedikit demi sedikit beberapa dasar menulis yang sudah kita pelajari
·         Menulis: rajin menulis

18. Kata yang benar adalah kata yang digunakan sesuai dengan tujuan dan konteksnya. Kata yang baik adalah kata yang bisa menyampaikan informasi sesuai yang diinginkan oleh penulis sesuai dengan target pembaca. Pemilihannya berati disesuaikan dengan tujuan, konteks, dan target pembaca.

19. Kalimat campuran adalah gabungan dari kalimat gabungan dan kalimat kompleks. In rumusnya:
Kalimat gabungan dibuat dengan menambahkan salah satu kata dari singkatan FANBOYS: for (untuk), and (dan), nor (maupun), but (tetapi), or (atau), yet (namun), so (sehingga). Sedangkan kalimat kompleks dirangkai dengan menambahkan kata seperti when (ketika), after (setelah), because (karena), since (sejak), although (meskipun), while (sementara), dan lainnya. Jika sudah sesuai dengan kaidah di atas, kalimat campuran akan baik. Silakan lihat contoh pada materi di blog.

20.  Cara mengahadapi kondisi saat orang lain tidak menghargai tulisan kita :
Menulis merupakan sebuah proses yang lambat laun kita akan suka dengan tulisan kita sendiri. Selama proses tersebut, "bodo amat" saja dengan semua kata orang.
Menulis saja terus dan buktikan apa yang terjadi. Yang lebih penting, temukan motivasi internal dalam diri kenapa harus menulis. Kalau motivasi internal sudah kuat, gak peduli kata orang, menulis tetap jalan terus.
Jika kita sendiri sudah suka dengan tulisan sendiri, itu sudah jauh dari cukup ketimbang ambil hati komen orang lain.

21. Dalam penulisan formal dan akademik, paragraf deduktif lebih efektif dan sangat disarankan.

22: Menulis personal seperti update status dan lainnya mudah. Menulis formal seperti menulis berita dan laporan dormal membutuhkan dasar literasi yang cukup. Menulis akademik seperti menulis laporan penelitian dan artikel jurnal membutuhkan dasar literasi yang tinggi.

23. Ada yang bilang, tidak ada yang baru selama masih berada di bawah sinar matahari, jadi segala kebaruan (inovasi) yang ada pasti ada silsilahnya ke belakang, maka studi pendahuluan paling tidak dengan systematic literature review harus dilakukan. Apalagi menulis untuk jurnal Scopus, novelty-nya harus kuat. Untuk menyatakan bahwa tulisan punya kebaruan, tidak bisa hanya dengan klaim semata, tetapi harus dengan pembuktian dari apa yang sudah dilakukan oleh penelitian sebelumnya ternyata belum menyentuk pada fokus penelitian yang kita lakukan.

24: Ragam tulisan formal dan akademik tidak harus selalu SPOK, susunannya bisa divariasi. Namun, minimal harus ada unsur Subjek dan Predikat untuk bisa sah diaggap sebagai kalimat.


25. Untuk penulis pemula, bisa bertahap tidak harus langsung sempurna sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Teori-teori yang sudah dibeikan bisa diterapkan secara bertahap.

26. Curah gagasan atau bahasa kerennya brainstorming memang sering dilakukan untuk menghimpun ide, biasanya lebih efektif dengan berdiskusi dengan orang lain sebagai lawan berpikir.

27. Bentuk tulisan fiksi lebih fleksibel daripada tulisan non-fiksi.
Namun, kalau terkait EYD atau yang sekarang adalah PUEBI, kedua jenis penulisan harus sesuai dengan aturan PUEBI kalau tidak akan sudah dipahami.
Beda kalau terkait kata, kalimat, dan paragraf, karya fiksi terserah tidak harus sesuai dengan aturan dasar yang kita bicarakan barusan.

28.  Laporan dalam konteks pekerjaan memang harus dengan diksi yang formal untuk menunjukkan profesionalitas. Kedekatan personal dalam konteks kerja profesional justru menjadi hal yang kurang pas. Bisa saja dekat secara personal, namun untuk urusan laporan kerja tetap formal.

Diksi yang salah membuat kalimat susah dipahami dan bisa berujung pada miskomunikasi.

29.  Cara supaya tidak berhenti ketika menulis adalah
membuat outline pointer yang ingin ditulis. Bisa juga menerapkan strategi free writing, yaitu tulis aja semuanya dulu yang ada dikepala baru nanti dirapihkan lagi.

30.  Cara lain untuk mengembangkan ide yang berhenti adalah dengan melihat dari perpektif yang lain. Ibarat tema merupakan suatu bangun, awalnya kita menulis dengan sudut pandang dari sebelah kiri bangunan, kembangkan dengan melihat dari sudut sebaliknya dan sudut yang lainnya.

31.  Dalam menulis, supaya lebih mudah dipahami, gunakan paragraf deduktif.

32. Sebebas-bebasnya menulis, sebaiknya kaidah dasar menulis tetap diterapkan meski tidak seketat kalau mau menulis formal atau akademik


https://tigabelase.wordpress.com/category/road-to-phd

LATIHAN  MEMBUAT KALIMAT DAN PARAGRAF DENGAN CARA YANG BENAR :
Latihan 1:
Bapak dan Ibu, paragraf ini belum memiliki kalimat topiknya. Jadi kasihan, anak kalimatnya tidak memiliki induk kalimat. Minta tolong untuk dibuatkan kalimat topiknya kemudian ditaruh sebagai kalimat pertama pada paragraf tersebut.

Tetap di rumah saja dinilai sebagai salah satu cara yang paling efektif. Menggunakan masker ketika terpaksa harus bepergian dan selalu menjaga jarak dengan orang lain merupakan cara lainnya. Senantiasa jaga stamina dengan istirahat yang cukup juga dapat dilakukan untuk menjaga imun tetap baik sehingga tidak rentan tertular.

Latihan 2:
Paragraf ini baru ada kalimat topiknya. Mohon tambahkan minimal 3 kalimat penjelas:

Pendemi koronavirus mengubah pola orang dalam bersosialiasi, bekerja, dan belajar di Indonesia.

Latihan 3:
Buat satu paragraf dengan tema bebas. Kalimat topik harus memiliki ide pengontrol. Paragraf memiliki setidaknya 3 kalimat penjelas yang mendukung atau menjelaskan lebih lanjut ide pengontrol.

 Penjelasan lebih lengkap dapat di klik di sini

Kesimpulan:
Menulis memang tidak mudah tetapi juga tidak terlalu sulit jika kita mau berlatih dan belajar.  Belajar membuat tulisan dengan tetap memperhatikan kaidah dasar menulis. 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ada apa dengan Batik?

PENGEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA MENGGUNAKAN UNDERSTANDING BY DESIGN

ANTRE = REFRESHING